Sabtu, 4 Oktober 2025

Menekan Angka Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Sulit, Ternyata Ini yang Jadi Pemicunya

Wage menyebut Bupati sudah melempar wacana membuat proyek percontohan untuk penanganan bunuh diri dan kesehatan jiwa

Editor: Eko Sutriyanto
Grafis - Tribun-Video
Ilustrasi Bunuh Diri menggunakan racun 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Alexander Aprita

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Selama Januari-Juni 2021, Gunungkidul telah mencatatkan 22 kasus bunuh diri.

Jumlah ini nyaris mendekati angka total kasus bunuh diri yang tercatat pada 2020 silam, yaitu sebanyak 29 kasus.

Wage Dhaksinarga, Relawan dari Inti Mata Jiwa (IMAJI), yang peduli terhadap masalah kesehatan jiwa mengakui bahwa upaya menekan angka kasus bunuh diri di Gunungkidul masih sulit dilakukan.

"Bunuh diri ini kan penyebabnya multifaktor, jadi agak sulit menentukan indikator yang jelas untuk penanganannya," jelas Wage dihubungi pada Kamis (17/06/2021).

Ia juga menyebut kondisi geografis Gunungkidul yang luas juga menyulitkan penanganan.

Baca juga: Asmara Sesama Jenis di Balik Kasus Mayat Terbakar di Maros, Pelaku Bunuh Korban Karena Cemburu

Sebab dibutuhkan anggaran yang tak sedikit untuk prosesnya.

Wage mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, membahas penanganan bunuh diri.

Menurutnya, Sunaryanta saat itu juga mengakui adanya kesulitan.

"Kesulitan karena anggaran yang tak bisa maksimal, ditambah cakupan wilayah yang luas," jelasnya.

Wage menyebut Bupati sudah melempar wacana membuat proyek percontohan untuk penanganan bunuh diri dan kesehatan jiwa.

Namun ia tak mengetahui sejauh mana proyek itu kini berjalan.

Pada satu sisi, ia mengaku senang dengan upaya Bupati saat ini dalam penanganan kasus bunuh diri.

Namun menurutnya diperlukan keseriusan yang lebih jika ingin penanganan bisa berjalan.

"Perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan, termasuk menyentuh langsung ke warga yang rawan melakukan aksi bunuh diri," kata Wage.

Pihaknya pun masih mengkaji fenomena bunuh diri yang masih terus berlangsung.

Meski demikian, ia mengakui ada tren peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengatakan sebagian besar aksi dilakukan dengan cara gantung diri.

Baca juga: Kasus Covid Melonjak, Semua Teriak: Bersabar dan Tahan Diri, Hindari Perdebatan

Tercatat hanya 2 kasus di tahun ini yang dilakukan dengan meminum zat beracun.

"Sebagian besar korbannya perempuan, dan rata-rata lanjut usia (lansia)," katanya ditemui siang tadi.

Merujuk data yang ada, Suryanto mengatakan latar penyebabnya beragam.

Namun paling banyak karena penyakit menahun yang diderita warga lansia, sisanya karena motif ekonomi.

Pihaknya pun rutin melakukan pendataan kasus bunuh diri yang terjadi di Gunungkidul.

Ia memastikan seluruh kejadian pasti tercatat dan dirangkum menjadi data terpadu.

"Data itu kemudian kami serahkan ke pimpinan serta pemerintah kabupaten untuk tindak lanjutnya," jelas Suryanto. (alx)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Meningkat, Relawan Sebut Sulit Lakukan Penanganan

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved