Senin, 6 Oktober 2025

Cerita Masdi, Penjual Cilok yang Selalu Tampil Nyentrik, Kenakan Setelan Jas Berdasi Saat Berjualan

Tidak hanya setelan jas dan dasi yang selalu dia kenakan. Saat Jumat, dia mengenakan baju koko dan sarung.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Banyumas/Rifqi Gozali
Masdi sedang melayani konsumen di depan minimarket di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Kamis (8/4/2021) dini hari. 

Tidak hanya setelan jas dan dasi yang selalu dia kenakan.

Saat Jumat, dia mengenakan baju koko dan sarung.

Di hari-hari tertentu juga mengenakan baju warna khaki ala pegawai negeri.

Baca juga: Ingin Berkuliah dan Berangkatkan Umrah sang Nenek, Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok, Ini Kisahnya

"Pakai khaki kalau Senin biasanya," ujar bapak tiga anak ini.

Benar, penampilan Masdi akhirnya membuat Mustakim penasaran.

Dia membeli pentol Masdi meski hanya Rp 5 ribu.

"Ada ya orang jualan pentol serasa DPRD."

"Mungkin terinspirasi."

"Malam-malam masih pakai sepatu dengan dasi lengkap ala orang yang mau dilantik," tutur Mustakim, konsumen di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora pada Kamis (8/4/2021) dini hari.

Soal rasa, kata Mustakim, pentol Masdi terbilang enak.

Bumbunya meresap.

Campuran saus dan sambal menjadikan kelezatan pentol paripurna.

Selain karena penampilannya yang rapi, Masdi juga punya cara lain untuk mencuri perhatian calon pembeli pentolnya.

Masdi sedang melayani konsumen di depan minimarket di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Kamis (8/4/2021) dini hari.
Masdi sedang melayani konsumen di depan minimarket di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Kamis (8/4/2021) dini hari. (Tribun Banyumas/Rifqi Gozali)

Dalam berjualan pentol, Masdi menggunakan sepeda motor lengkap dengan gerobak di jok bagian belakang.

Tepat di belakang gerobak tertempel speaker aktif mungil yang senantiasa memutar rekaman pengajian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved