Bom di Makassar
FAKTA-FAKTA Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Kronologi hingga Jumlah Korban
Berikut ini fakta-fakta bom bunuh diri yang mengguncang depan Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta bom bunuh diri yang mengguncang depan Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Bom bunuh diri itu meledak di pintu gerbang gereja saat pelaku dihentikan oleh sekuriti gereja.
Akibat bom bunuh diri itu, dilaporkan setidaknya satu pelaku tewas dan 14 korban mengalami luka-luka.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta-fakta dari bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar:
1. Kronologi Meledaknya Bom Bunuh Diri
Bom bunuh diri meledak di Gereja Katedral Makassar sekira pukul 10.30 WITA, Minggu.
Menurut keterangan Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, bom meledak setelah jemaat gereja melakukan Misa kedua.
"Peristiwa terjadi setelah kami selesai ibadah kedua, Misa kedua," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Minggu.
"Umat yang ikut ibadah kedua sudah pulang," lanjut dia.
Diduga, pelaku bom bunuh diri berusaha masuk ke dalam lokasi Gereja Katedral Makassar dengan mengendarai sepeda motor.
Petugas keamanan gereja sudah mencurigai dua orang yang ingin masuk ke dalam lokasi gereja.
Baca juga: Kutuk Keras Bom di Makassar, Wapres Maruf: Polisi Segera Kejar Pelaku dan Dalangnya!
Ia menegaskan, ledakan tidak terjadi di pintu masuk gereja tetapi di pintu gerbang gereja.
"Umat pulang, yang lain masuk. Datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor ke dalam lokasi."
"Tetapi sudah diamati oleh petugas keamanan kami," jelas pastor Wilhelmus Tulak.
"Lalu dia menahan di depan pintu (gerbang) itu, dan di situlah terjadi ledakan," jelasnya.
2. Jumlah Korban
Update terbaru dari kepolisian saat berita ini diturunkan, korban luka-luka akibat bom bunuh diri ini sebanyak 14 orang.
Korban semula dilaporkan sebanyak 9 orang, namun kemudian dilaporkan bertambah 5 orang.
"Bertambah 5 orang, sehingga total korban bom di Makassar menjadi 14," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, Minggu, dikutip dari TribunTimur.
Namun pihak kepolisian belum bisa merincikan 14 korban tersebut.
"Saat ini kami masih melakukan pendalaman, untuk teknisnya belum bisa kita rincikan," ujar Kombes Pol. E Zulpan.
Baca juga: Pastor Paroki Ungkap Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Pintu Masuk Gereja Katedral Makassar
Adapun dua orang diduga tewas yakni pelaku bom bunuh diri.
Pelaku diduga berjumlah dua orang yang berboncengan.
"Sementara olah TKP di lapangan, karena yang tadi disampaikan itu memang kita sudah temukan potongan tubuhnya, bisa dikenali korban tersebut pelaku," kata Kombes Pol. E Zulpan.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan, pelaku ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar diduga dua orang.
"Kita mendapatkan informasi ada dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic," ujar Argo, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Minggu.
"Kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar," lanjutnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan tersebut.
Sehingga, belum diketahui jaringan yang terlibat dalam aksi tersebut.
"Setelah kita mendapatkan hasil olah TKP, kita bisa mengetahui jaringan mana yang melakukan ini," katanya.
Belum diketahui identitas dari dua pelaku ledakan di depan Gereja Katedral Makassar.
5. Menko Polhukam Kutuk Keras Bom Bunuh Diri
Pemerintah bersikap terkait bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan, pemerintah mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Bom di Makassar: PGI Minta Umat Tetap Tenang
Hal itu disampaikan dalam akun Twitter @mohmahfudmd, Minggu.
Ia mengatakan, jaringan yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri itu akan terus dicari.
"Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran thd jaringan para pelakunya," tulisnya.
Mahfud MD meminta masyarakat melapor apabila mencurigai sesuai terkait ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu.
"Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait dengan peristiwa tersebut harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," imbau dia.
Masyarakat juga diminta tak panik atas peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Sebab, lokasi ledakan sudah dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Polisi juga telah mendalami jaringan yang terlibat dalam aksi itu.
"Terkait dengan terjadinya bom di Makassar diharapkan masyarakat tenang.
Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya. Info awal, itu adalah bom bunuh diri.
Aparat sudah menemukan potongan2 tubuh 1 pelaku dan sepeda motor yang dipakai.
Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," jelas Mahfud MD.
(Tribunnews.com/Daryono/Nuryanti, Garudea) (TribunTimur)