Demi Mencari Nilai Kehidupan, Seorang Pemuda Gowes dari Palembang Sampai Palu
Andi Paelori(22) bertekad untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Palembang, Sumatera sampai ke Palu, Sulawesi pada Minggu(7/2/2021)
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda, Andi Paelori (22) bertekad untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Palembang, Sumatera Selatan sampai ke Palu, Sulawesi Tengah pada Minggu (7/2/2021).
Informasi ini diperoleh dari unggahan akun Instagram milik pribadinya @andimenginspirasi, yang kemudian telah direpost oleh akun Instagram @polman_update pada Sabtu (20/3/2021).
Andi membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (23/3/2021).
Dirinya saat ini masih dalam perjalanan menuju Palu, Sulawesi.
Perjalanan panjang ini Andi lakukan demi mencari nilai-nilai dari kehidupan dirinya.
Sebelumnya, Andi telah melakukan perjalanan backpaking dari Palu hingga ke Aceh,.
Dikutip dari AsweTravel.com pada Kamis (25/3/2021), backpacking dapat digambarkan sebagai cara bepergian yang independen dengan mengeluarkan anggaran yang relatif sedikit.
Baca juga: Viral Pria Bercamatata Hitam Ngamuk, Robohkan Dua Rambu Lalu Lintas di Kalimalang Bekasi
Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Sering Menangis Ikut Suami Merantau, Mengaku Belum Terbiasa Jauh dari Orang Tua
Biasanya backpaking dilakukan dengan durasi waktu yang panjang.
Istilah ini biasanya digunakan untuk para tamu mancanegara yang melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lain.
Kini istilah ini sering kali diadopsi oleh para pelancong dalam negeri, sama seperti yang dilakukan Andi.
Namun, kini Andi memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda.
Sebelumnya, Andi berniat mengumpulkan uang untuk membeli sepeda dari hasil menjual kaos merchandise cerita perjalanannya.
Akan tetapi seorang temannya dari Palembang menawarkan sepeda miliknya kepada Andi.
Diketahui sepeda Andi merupakan sepeda pemberian dari seorang teman dari Kota Palembang.
Baca juga: Viral Setelah Cover Lagu Dream Theater dengan Drum Barang Bekas, Deden Dapat Kado dari Mike Portnoy
Perjalanan Andi dengan menggunakan sepeda dimulai dari Kota Palembang, menuju Kota Bandar Lampung hingga telah melewati Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Saat dikonfirmasi, Andi juga menerangkan dirinya kini sedang dalam perjalanan dan berhenti di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya dari Jawa Timur bertolak ke Makassar.
Dalam perjalanan dari Kota Palembang sampai di Kabupaten Pinrang ini menghabiskan waktu kurang lebih dua bulan.
Baca juga: VIRAL TikTok Guru asal Papua Nyanyikan Lagu Didi Kempot dan Lagu dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako di Palu ini menamakan perjalanannya 'Expedisi Intangibel Value'.
Diketahui intangibel value merupakan nilai-nilai yang tak terlihat, dengan kata lain intangibel value merupakan nilai yang didapat seseorang melalui interpretasi pribadi.
Nilai yang didapat antara satu orang dengan orang lainnya mungkin juga akan bebeda.
Andi melakukan perjalanan ini dengan harapan untuk dapat belajar menghadapi situasi dan kondisi yang sedang terjadi, baik senang maupun susah.
Pembelajaran tersebut dilakukan sebagai latihan dalam mengevaluasi diri.
Hal tersebut didapat dari kejadian-kejadian sederhana, mulai dari cara menyetabilkan kecepatan, mengenali posisi bersepeda juga mempelajari hal saat terjatuh dari sepeda.
Andi juga belajar manajemen resiko dari perjalanannya.
Baca juga: VIRAL Video Ibu Cara Didik Anak karena Punya Pengalaman Bullying: Jangan Dianggap Hanya Bercanda
Selama dalam perjalanan mencari nilai-nilai dari kehidupan, Andi juga belajar mengampanyekan gerakan pelestarian lingkungan hidup.
"Perjalanan kali ini tidak hanya sekedar jalan, melainkan juga belajar kampanye soal lingkungan hidup," ujar Andi.
Andi mencoba merefleksikan kebiasaan orang-orang zaman dulu dalam menjaga lingkungnnya.
"Saya merefleksi kebiasaan orang tua dulu dalam menjaga lingkungan nya."
"Dimana mereka lebih dahulu mengetahui dari pada kita," ujar Andi.
Andi menganggap orang-orang zaman dulu dapat lebih banyak memahami tentang prinsip dasar ekosistem.
Mereka memahami bagaimana cara menghormati sesama dan mau melakukan gotong royong untuk menjaga kestabilan ekosistem.
"Mereka juga lebih banyak memegang prinsip dasar ekosistem."
"Seperti melakukan aktifitas gotong royong, menghormati sesama untuk menjaga kestabilan ekosistem," tambah Andi.
Andi akan menyelesaikan 738 km perjalanannya hingga sampai di Palu, Sulawesi.
"Beberpa rute lagi menuju finish, sekitar 738 km sampai di Kota Palu," imbuhnya.
Setibannya Andi di Palu nanti, ia berniat membangun satu rumah singgah untuk teman-teman yang juga melakukan perjalanan sama seperti dirinya.
Ini dilakukan Andi sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah membantunya dalam menyelesaikan perjalanan panjangnya.
"Bentuk apresiasi saya kepada kawan-kawan dan masyarakat dalam mendukung perjalanan ini adalah dengan membangun satu rumah singgah di Kota Palu sebagai tempat shelter kawan-kawan pejalan, pesepeda dan orang turing," pungkas Andi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)