Presiden Harap Terminal Baru Kuabang Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Dengan adanya pengembangan terminal menjadi seluas 3500 m2, Bandara Kuabang dapat melayani hingga 160.000 penumpang per tahunnya.
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Terminal Baru Bandara Kuabang yang terletak di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, telah diresmikan hari ini, Rabu (24/3).
Dipercaya dapat meningkatkan konektivitas dan kegiatan ekonomi di Maluku Utara.
Terminal Baru Bandara Kuabang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dengan adanya pengembangan terminal menjadi seluas 3500 m2, Bandara Kuabang dapat melayani hingga 160.000 penumpang per tahunnya.
Baca juga: Presiden Resmikan Terminal Baru Bandara Kuabang di Halmahera Utara
Presiden bersyukur terminal penumpang di Bandara Kuabang telah siap digunakan untuk aktivitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya.
"Kita harapkan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar bandara ini,” kata Presiden, melalui tayangan virtual, Rabu (24/3).

Presiden meminta agar penerbangan reguler di Bandara Kuabang dapat diaktfikan kembali secara bertahap minimal ada seminggu 2 (dua) kali penerbangan dari dan ke Bandara Kuabang.
“Untuk itu saya minta pak Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara untuk mengusahakan secara bertahap dua kali penerbangan menuju ke sini. Kalau keadaan sudah normal baru bisa paling tidak 3 kali,” ucap Presiden.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Menhub Usahakan Ada Dua Penerbangan Per Pekan di Bandara Kuabang
Membangun infrastruktur, ucap Presiden, sama dengan membangun peradaban. Kedua, menurut Presiden, membangun infrastruktur yaitu membangun daya saing (competitiveness) bangsa untuk berkompetisi dengan Negara lain. Ketiga, membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keempat, adalah untuk menyatukan Indonesia. Infrastruktur membuat Indonesia terhubung satu sama lain dan membuat masyarakat bersatu.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tengah melakukan koordinasi dengan pihak maskapai untuk mengadakan penerbangan regular dari dan ke Bandara Kuabang.
Menurut Budi, keberadaan Bandara Kuabang sangat penting, karena dapat meningkatkan konektivitas dan mempermudah aksesibilitas masyarakat di Provinsi Maluku Utara dan sekitarnya.
Baca juga: Pukul Alat Musik Tifa, Presiden Jokowi Resmikan Terminal Bandara Kuabang di Maluku Utara
“Bandara ini menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara. Dengan anggaran lebih dari Rp. 300 Milyar dan panjang runway 2400 m, cukup panjang dan sangat memadai untuk meningkatkan konektivtias, pariwisata, dan kegiatan ekonomi di Maluku Utara,” ujarnya

Budi menjelaskan, kehadiran Bandara Kuabang akan saling melengkapi dengan bandara Sultan Babullah di Ternate. Ia mengusulkan, untuk dilakukan pelebaran jalan dari Sofifi, Ibukota provinsi Maluku Utara, menuju ke Bandara Kuabang untuk melancarkan dan mempercepat pergerakan masyarakat.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menyelesaikan pengembangan gedung terminal penumpang Bandara Kuabang, menyesuaikan dengan kemampuan sisi udara yang telah memiliki runway sepanjang 2400 m x 30 m.
Sebagai pendukung aksesibilitas transportasi Ibukota provinsi, sudah selayaknya Bandara Kuabang didarati oleh pesawat jenis narrow body. Bandara ini juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100m x 23m dan landasan parkir (apron) 157m x 72m, yang mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis ATR dan 1 (satu) pesawat boeing.
Baca juga: Bertolak ke Maluku Utara, Presiden Akan Resmikan Terminal Bandara Kuabang dan Tinjau Vaksinasi
Bandara Kuabang difungsikan sebagai alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate yang berlokasi dekat dengan daerah Sofifi sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara.
Lokasi Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang sangat aktif, kerap kali mengalami gangguan operasional akibat sering terjadinya letusan kedua gunung tersebut.
Posisi Bandara Kuabang yang berjarak 85 km dari Sofifi dinilai sangat strategis dan tidak terdampak letusan dari kedua gunung tersebut, sehingga Kemenhub menilai bandara ini layak untuk dikembangkan.
Bandara Kuabang merupakan salah satu pintu masuk melalui udara di Kabupaten Halmahera Utara. Keberadaan bandara ini sangat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari andalan.
Baca juga: Mengenal Alat Musik Tifa, Yang Ditabuh Presiden Jokowi saat Meresmikan Terminal Bandara Kuabang
Di antaranya: Pantai Luari, Taman laut Tupu-Tupu, Taman laut Tagalaya, Taman laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda dan Pantai Panamboang.
Selain itu, bandara ini juga berpotensi melayani orang dan barang, untuk mendukung operasional pertambangan emas yang ada di daerah Gosowong, Kabupaten Halmahera Utara, yang dikelola oleh perusahaan pertambangan nasional PT.Nusa Halmahera Minerals.
Kemenhub terus berkomitmen melakukan pembangunan dan pengembangan bandara, khususnya di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP), seperti di Provinsi Maluku Utara yang merupakan daerah pemekaran dari Provinsi Maluku, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.