Minggu, 5 Oktober 2025

Kepala BP2MI Minta Tingkatkan Penempatan PMI Profesional, Termasuk ke Jepang

Benny menyebut, angka ini merupakan penghasilan yang jauh dari rata-rata pekerja di negara Indonesia.

Humas BP2MI
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berkomitmen untuk serius dalam menggenjot penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dan profesional ke negara penempatan, khususnya Jepang.

Maka, BP2MI menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud dan PT Takumi Koba di Aula KH Abdurrahman Wahid BP2MI Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan bahwa penandatanganan PKS ini merupakan bentuk nyata kolaborasi positif antar pemangku kepentingan, baik pemerintah, pemerintah daerah maupun pihak swasta dalam kerangka untuk melaksanakan salah satu dari 9 program prioritas BP2MI untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan profesional.

Baca juga: Kepala BP2MI Teteskan Air Mata Saat Jemput Kepulangan Tiga Pekerja Migran Sakit dari Taiwan

Khususnya, kata Benny, untuk penempatan negara-negara yang bekerjasama secara G to G dengan Indonesia.

"Penempatan ke Jepang ini memiliki prospek yang luar biasa, di mana untuk jabatan Perawat dan Caregiver (pengasuh lansia,red) memiliki gaji yang cukup besar, yakni mencapai Rp 22 juta sampai Rp 27 juta, dengan kontrak kerja 5 tahun," kata Benny.

Benny menyebut, angka ini merupakan penghasilan yang jauh dari rata-rata pekerja di negara Indonesia.

Baca juga: Kepala BP2MI Janji Bantu Pemenuhan Hak Gaji Belasan ABK WNI di Kapal China

Lebih lanjut, ia mengatakan, apalagi tingkat pelindungan yang sangat baik dengan tingkat rata-rata kekerasan yang sangat minimum.

PT Takumi Koba Indonesia merupakan perwakilan RSO (Registered Support Organization) di Jepang yang tugasnya untuk rekrutmen dan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi CPMI yang akan ditempatkan di Jepang.

"Saya mengharapkan inisiasi seperti ini dapat dilakukan di daerah-daerah lain, UPT-UPT BP2MI juga harus aktif menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta untuk dapat memenuhi kuota yang telah ditentukan oleh negara penempatan," ucap Benny.

"Ini hanya membutuhkan komitmen dan kerja-kerja pelayanan yang saya yakin mampu dilakukan oleh UPT-UPT kita, tinggal kemauan menggalang kerja sama dengan berbagai sekolah-sekolah dan perguruan tinggi," jelasnya.

Sejalan dengan perintah UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang mengamanatkan tanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) kepada Pemerintah Daerah.

Bupati Kabupaten Talaud Elly Engelbert Lasut mengatakan pihaknya siap mendukung dalam hal memberikan pelatihan kepada masyarakat Kabupaten Talaud.

“Kami memiliki kuota pelatihan sebanyak 1.500 orang dari setiap desa di Kabupaten Talaud. Semua persiapan pelatihannya akan bekerjasama dengan PT Takumi Koba Indonesia yang difasilitasi dan diinisiasi oleh BP2MI,” ujar Elly.

Elly menambahkan, diharapkan dalam 4 (empat) bulan ke depan mereka telah siap untuk diberangkatkan ke Jepang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved