Diduga Gara-gara Asmara, Anak Kades Dibacok saat Nongkrong, Teman Perempuan Dapat Pesan Ancaman
Anak seorang kepala desa dibacok diduga gara-gara masalah asmara. Teman perempuan korban ternyata sempat mendapat pesan berupa ancaman.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Cepi Heramawan, mengatakan, berdasarkan keterangan korban dan sejumlah saksi, penganiayaan tersebut terjadi Kamis (11/2/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Penganiayaan tersebut berawal ketika korban sedang nongkrong dengan beberapa temannya di pinggir jalan, di Kampung Pamoyanan, tiba-tiba didatangi oleh seorang pelaku, kemudian adu mulut dengan korban," kata Cepi Heramawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (12/2/2021).
Tidak lama setelah cekcok, lanjut Cepi, pelaku yang membawa golok disembunyikan dipinggangnya langsung mengayunkan ke arah korban.
Korban pun terluka di bagian telapak tangan.
"Korban terluka karena menangkis golok yang diarahkan pelaku padanya, melihat korban sudah bersimbah darah pelaku langsung melarikan diri. MFN dibawa beberapa temannya ke Rumah Sakit Hermina," ucapnya.
Cepi mengatakan, korban yang sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena luka bacokan sudah pulang ke kediamannya orang tuanya.
Sedangkan indentitas pelaku belum diketahui.
"Identitas pelaku belum diketahui, namun dugaan sementara pelaku penganiayaan itu berjumlah dua orang. Saat ini kami tengah melakukan pendalaman serta meminta sejumlah keterangan saksi," katanya.
MFN merupakan anak kepala desa di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Saat itu, dia datang dengan beberapa motor untuk istirahat di sebuah warung di kawasan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Akibatnya bacokan itu, dia menderita luka di bagian tangan dan harus dijahit sebanyak 35 jahitan.
Sang ayah, IM, mengatakan kronologis kejadiannya berawal saat anaknya tersebut pamit hendak berkunjung ke rumah saudaranya di Sukaraja.
"Ia berangkat ba'da Isya hendak menemui saudara di wilayah Sukaraja," ujar IM melalui sambungan telepon, Jumat (12/2/2021).
IM menceritakan, saat anaknya beristirahat di sebuah warung sambil ngopi lalu datang sekelompok orang tak dikenal.
"Katanya sempat ada cekcok, tiba-tiba mereka menyerang anak saya dengan benda tajam," kata IM.