Kebakaran 17,5 Ha Lahan di Taman Nasional Rawa Aopa Sultra Diduga Disengaja
Lahan yang terbakar hingga luasan mencapai 12 hektare selama tiga hari itu terlambat dipadamkan akibat terkendala medan yang sulit.
Pihaknya diminta oleh Balai TNRAW untuk membantu memadamkan api.
"Sudah saya turunkan satu regu dengan jumlah 15 orang beserta mobil pemadaman," terang Yanuar Fanca via telepon, Minggu (31/1/2021).
Ali Bahri mengakui hal itu, tapi kobaran api sudah bisa dikendalikan sekitar pukul 21.40 Wita.
Kebakaran baru itu berlangsung sejak siang hari.
Titik api itu masih baru dan berada di lokasi yang terbakar seluas 17,5 hektar sebelumnya.
Diduga Sengaja Dibakar
Ali Bahri menduga, kebakaran diduga sengaja dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Menurut dia, biasanya ada orang yang iseng bahkan sengaja membuang puntung rokok.
Ada pula warga yang mengunjungi tempat tersebut untuk memancing, tapi karena akses jalan tertutup Padang Savana yang tebal, maka mereka membuka jalan dengan cara membakar
"Kemungkinan ulah manusia. Biasanya ada pemancing air tawar masuk ke sana (TNRAW), kan di situ ada sungai, kedua ada yang sengaja, iseng, buang puntung rokok di pinggir jalan," duga Ali Bahri.
Namun demikian, pihaknya saat ini belum bisa memastikan hal itu dan masih mengumpulkan sejumlah bahan keterangan terkait penyebab kebakaran.
Baca juga: Heboh Suara Dentuman Misterius di Bali, Awalnya Warga Mengira Ada Kebakaran SPBU dan Bom Meledak
Mereka mengaku telah berkoordinasi dengan polisi untuk melakukan penyelidikan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor Bombana AKP Asrun mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak Balai TNRAW sejak awal kebakaran 25 Januari 2021).
Tetapi, dia telah menerima laporan secara lisan dari Kepala Balai TNRAW Ali Bahri malam tadi.
"Tadi ada anggota juga ke sana, cuma datang lihat. Tapi mau bikin apa juga, belum ada laporan resminya, kita tunggu saja laporan resminya," ungkap AKP Asrun, melalui telepon, Minggu (31/1/2021) malam.