Enam Korban Kebakaran Belum Dimakamkan Tunggu Keluarga Besar Datang
orangtua dari Abiyan Sanja bernama Harlin Jaya Dg. Baling masih sementara di perjalanan menuju ke rumah duka
Laporan wartawan Tribun Timur Muh Rakib
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Sejumlah pelayat mulai berdatangan di rumah keluarga korban kebakaran di Kampung Bulloe, Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.
Satu rumah terbakar dan enam orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Nampak terdengar suara tangis dari rumah keluarga korban tempat mereka disemayamkan.
Lokasi rumah yang terbakar dengan rumah yang ditempati korban berjarak sekitar 100 meter.
Salah satu keluarga korban, Ruslan mengatakan, keenam korban belum dimakamkan karena sementara menunggu keluarga besarnya datang.
"Menunggu orangtua dari salah satu korban anak kecil yang ikut terbakar yakni Abiyan Sanjaya," ujarnya.
Diketahui orangtua dari Abiyan Sanja bernama Harlin Jaya Dg. Baling masih sementara di perjalanan menuju ke rumah duka.
Baca juga: Penyidik Kejari Geledah Kantor DPRD Jeneponto, Diduga Terkait Kasus Korupsi
"Dari Palopo. Ada keluarganya pesta di sana, kemarin berangkat kesana tadi pagi baru natau," ungkapnya.
Dari pantauan tribun Jeneponto nampak di rumah duka terlihat ratusan orang yang menunggu korban untuk di makamkan.
"Setelah yang ditunggu datang, kita langsung makamkan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga rumah di Dusun Bulloe Utara, Desa Bontomatene, Kecamatan Tauratea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (26/1/2021).
Kebakaran yang terjadi pukul 23.15 Wita ini menewaskan satu keluarga yang terdiri dari enam orang.
Korban yang meninggal adalah Sirajang Daeng Tongang, Saliori Daeng Cini (72), Sridamayanti Daeng Kebo (32), Yusuf Daeng Tompo (35) dan King Muhammas Yusuf (7 bulan) serta kakaknya Bian (7).
Baca juga: Kondisi 45 KK Warga di Cideng Pasca-Kebakaran
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kabupaten Jeneponto Muhammad Nasuhan mengatakan, saat terjadi kebakaran, pihaknya menurunkan empat unit mobil pemadam.
"Sekitar 30 menit kemudian atau sekitar 23.40 Wita secara keseluruhan api dapat kami padamkan," kata Muhammad Nasuhan saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).
Dia mengatakan, kepulan asap pertama kali terlihat warga di rumah Sirajang Daeng Tonggang (80).
Dalam hitungan menit api menjalar ke rumah tetangga milik Rima (60) dan Said Daeng Rate (55).
Warga sempat memadamkan api dengan peralatan sedanya.
Kebakaran meratakan rumah Sirajang Daeng Tongang, sedangkan dua rumah lainnya hanya terbakar 30 persen.
Pasca-kejadian ini aparat kepolisian langsung memasang police line di sekitar lokasi kebakaran. Tim Inafis Polres Jeneponto menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi para korban.
Dari hasil penyelidikan sementara kebakaran diduga berasal dari korsleting dari rumah Sirajang Daneg Tongang.
Seluruh korban saat peristiwa kebakaran terjadi tengah terlelap tidur.
Jenazah kemudian dievakusi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Jeneponto guna menjalani otopsi.
"Hasil penyelidikan sementara penyebab kebakaran adalah arus pendek listrik dan saat kejadian seluruh korban telah tertidur karena memang sudah tengah malam sehingga tak mampu menyelematkan diri dan mengakibatkan enam korban meninggal dunia" kata Kasubag Humas Polres Jeeponto AKP Syahrul. (Kompas.com Kontributor Bone, Abdul Haq)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Orangtuanya Hadiri Pesta Pernikahan di Palopo, Anak dan Lima Keluarganya Tewas Terbakar di Jeneponto