Senin, 6 Oktober 2025

Gara-gara Gadai HP, Pria Mabuk Ngamuk Minta Uang Rp 200 Ribu, Satu Keluarga Dianiaya Pakai Samurai

Seorang pria mabuk ngamuk dan menganiaya satu keluarga pakai samurai di Tenajar Kidul, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu Rabu (20/1/2021).

http://www.ladbible.com
Seorang pria mabuk ngamuk dan menganiaya satu keluarga pakai samurai di Tenajar Kidul, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu Rabu (20/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria mabuk ngamuk dan menganiaya satu keluarga pakai samurai.

Penganiyaan itu berawal saat korban menggadaikan handphone (HP) miliknya ke salah satu korban.

Di hari berikutnya, korban yang mabuk malah meminta tambahan uang gadai lagi.

Karena permintaannya tak dituruti, korban emosi lalu menganiaya satu keluarga.

AS (36), warga Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon tak berkutik seusai diringkus polisi.

Ia sebelumnya melakukan penganiayaan terhadap satu keluarga di Tenajar Kidul, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu pada Rabu (20/1/2021).

Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang melalui Kapolsek Sukagumiwang Kompol Lindon membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Sedang Mabuk Berat, Seorang Anak Aniaya Ibu Kandungnya, Tak Terima saat Korban Melerai Pelaku & Adik

Baca juga: Fakta Eks Kapten Persipura U-19 Aniaya Kekasih: Diejek Kalah Main Gim hingga Kesal Pasang Foto Seksi

"Kamis, (21/1/2021), Reskrim Polsek Sukagumiwang jajaran Polres Indramayu Polda Jabar meringkus seorang tersangka yang melakukan suatu tindakan pidana membawa, menguasai senjata tajam tanpa izin dan penganiayaan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (22/1/2021).

Kompol Lindon menceritakan, kejadian itu berawal karena persoalan sepele.

Saat itu pelaku dengan temannya Ono melakukan transaksi gadai sebuah gadget.

Saat itu tersangka menggadaikan gadgetnya kepada Ono, sesuai dengan harga yang disepakati keduanya.

Hanya saja, di hari berikutnya, dalam keadaan mabuk, tersangka justru kembali meminta uang tambahan gadai kepada saudara Ono sebesar Rp 200 ribu.

Permintaan itu ditolak oleh Ono karena uang yang ada di sakunya hanya terdapat Rp 100 ribu saja.

"Karena permintaannya tidak dituruti, tersangka AS kemudian cek-cok (bertengkar) sama Ono," ujar dia.

Warga yang melihat kejadian itu segera melerai keduanya dan menyarankan agar permalasahan tersebut diselesaikan di balai desa setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved