Jumat, 3 Oktober 2025

Seorang Pria Tebas Teman Pakai Parang hingga Tewas, Berawal dari Video Call Lalu Pelaku Tersinggung

Seorang pria menebas temannya pakai parang hingga tewas. Kasus pembunuhan tersebut berawal saat korban, teman, dan pelaku tengah video call.

Editor: Miftah
The Indian Express
Ilustrasi jenazah- Seorang pria menebas temannya pakai parang hingga tewas. Kasus pembunuhan tersebut berawal saat korban, teman, dan pelaku tengah video call. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria menebas temannya pakai parang hingga tewas.

Kasus pembunuhan tersebut berawal saat korban, teman, dan pelaku tengah video call.

Diduga tersinggung, pelaku menghampiri korban lalu menghabisi nyawanya.

Aksi tebas parang berujung maut terjadi di Padukuhan Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Kamis (14/1/2021) malam, sekitar pukul 19.30 WIB.

Dua orang berkelahi. Dalam aksi tersebut, satu orang tewas dilokasi kejadian akibat terkena sabetan parang dileher.

Dikonfirmasi, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono membenarkan insiden tersebut.

Menurutnya, dua orang yang terlibat dalam duel itu sudah saling mengenal. Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh jajaran Kepolisian sektor Sewon.

"Antara pelaku dan korban ini saling mengenal. Penanganan oleh Polsek Sewon," terangnya, dihubungi Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Fathan, yang Jasadnya Terbungkus Plastik, Pelaku Kesal Korban Ingkar Janji

Baca juga: Pria di Muratara Tewas Dibunuh Keponakan dan Kakak Kandung, Diduga Dipicu Persoalan Warisan

Informasi yang diterima, aksi duel hingga menyebabkan satu nyawa melayang itu melibatkan pelaku AC, (29) warga Bangunharjo, Sewon, Bantul dengan korban CW (40) warga Boyolali, Jawa Tengah.

Dihubungi, Kapolsek Sewon AKP Suyanto menceritakan, kejadian itu bermula ketika korban menghubungi salah satu rekannya, yang kebetulan sedang bersama pelaku, melalui video call.

Dalam percakapan video itu, sinyal tidak begitu bagus, sehingga sambungan video call sempat terjeda atau buffering.

Saat percakapan itu, terjadi umpatan spontan "tak pateni" (ku bunuh) yang diduga menyinggung perasaan pelaku.

"Karena dari keterangan saksi, korban ini ngomong-nya ceplas-ceplos," ujar dia.

Video call kemudian ditutup. Pelaku yang tersinggung, tanpa sepengetahuan dari teman-temanya, pergi untuk mendatangi korban sembari menenteng parang.

Ketika bertemu korban, pelaku sempat menanyakan, maksud dari ucapan tak pateni di video call.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved