Minggu, 5 Oktober 2025

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ikuti Saran Bos Naik Kapal Laut ke Pontianak, Paulus Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182, Ini Kisahnya

Paulus Yulius Kollo (24) bersyukur telah membatalkan tiket pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia menganggap yang dialaminya sebagai jalan Tuhan.

Editor: Willem Jonata
istimewa
Paulus Yulius Kollo (24), warga asal Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), lolos dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). 

Setelah sampai di dekat pelabuhan, ia mencoba menghubungi orang tua dan  keluarganya.

Seandainya, Yulius memang memaksakan untuk tes Swab PCR, ia tidak tahu lagi akan duduk disini
lagi atau sudah di tempat yang lain," pungkasnya.

Paulus Yulius Kollo lantas menceritakan pengalamannya.

“Kita dari Makassar sampai di Jakarta dari pukul 19:00 WIB tanggal 5 Januari. Waktu itu, kita transit menuju ke Kota Pontianak."

"Transit dari Pesawat itu menjadi Pukul 05.00 Wib tanggal 5. Kita menginap di Bandara, kebetulan ada keluarga di Kota Jakarta jadi menginap semalam,” papar Yulius.

Paulus bersama rombongan terdiri dari enam orang saat itu.

Yulius mengatakan, sampai di Bandara pihak maskapai Sriwijaya Air memberhentikan karena kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalbar melaksanakan Swab PCR Negatif untuk bisa terbang ke Kota Pontianak.

"Tim dari Makassar yang berangkat terdiri dari 6 orang. Saya dan Indra Wibowo hanya melaksanakan Swab Antigen jadi kami tidak diperbolehkan karena hanya melaksanakan swab tersebut, serta bos saya berdebat dengan pihak maskapai Sriwijaya Air."

"Setelah berdebat, pihak maskapai Sriwijaya Air memanggil managernya berbicara dengan bos saya. Akhirnya manager maskapai tersebut memberi jalan tengah bagi kami," sambungnya.

"Manager Maskapai Sriwijaya Air meminta untuk mengreschedule tiketnya, 4 orang lanjut saya berserta teman saya batal berangkat pada tanggal 5 itu."

Mereka melanjutkan Swab, ia dan temannya ditahan untuk berangkat serta di-reschedule ke tanggal 9.

Selain itu, Yulius menambahkan, pada tanggal 8 ingin pergi ke salah satu rumah sakit di jakarta untuk mengecek biaya Swab PCR.

Harganya bervariasi untuk 3 hari tes sekitar 1,3 juta dan yang instan 6 jam  kalau tidak salah harganya 2,6 juta.

"Tiket kita besok tanggal 9 jadi harus tes instan cek biaya saya hubungi bos memberitahukan harga tesnya. Bos berkata kalau memang tesnya lebih mahal lebih baik coba cek dari Kapal PELNI,"jelasnya.

"Saya cek dari kapal akan berangkat Pukul 17:00 Wib dari Tanjung Priok Jakarta menuju Pontianak. Bos saya mengatakan ya sudah dengan kapal laut saja dan tes kesehatan di kapal."

"Jadi tanggal 8 sore kita berangkat dari jakarta menuju Kota Pontianak."

"Perjalanannya 2 hari 2 malam, tanggal 10 pukul 09.00 Wib kita datang di pelabuhan pontianak,"pungkasnya. (tribun pontianak/Jovi Lasta)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved