Senin, 6 Oktober 2025

Pantai di Bali Dipenuhi Sampah Plastik Selama Musim Hujan, Capai 30-60 Ton Setiap Hari

Pantai di Bali telah dipenuhi sampah plastik selama musim hujan. Sekitar 30-60 ton sampah plastik dikumpulkan setiap hari.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Pexels.com
Sampah plastik di pinggir pantai. Pantai di Bali telah dipenuhi sampah plastik selama musim hujan, yang mencapai 30-60 ton setiap hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Pantai di Bali telah dipenuhi sampah plastik selama musim hujan.

Pihak berwenang mengatakan, sekitar 30-60 ton sampah plastik dikumpulkan dari pantai-pantai terkenal di Bali setiap hari.

Dilansir Guardian, sampah secara teratur menyerbu pantai paling terkenal di Pulau Dewata pada saat musim hujan mulai.

Namun, pihak berwenang mengungkapkan, jumlah sampah kali ini lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya.

Lautan sampah plastik itu menumpuk di sepanjang pasir.

Wayan Puja, dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, menyebut sampah-sampah terus berdatangan di pantai-pantai wilayah Kuta, Seminyak, dan Jimbaran.

Baca juga: Mengenal Asuka Takahashi, Siswi SMA di Jepang yang Akrab dengan Sampah Plastik

"Kami telah bekerja sangat keras untuk membersihkan pantai, namun sampah terus berdatangan," kata Wayan.

"Setiap hari kami mengerahkan personel, truk, dan alat muat kami," imbuhnya.

Wayan menyebut, lebih dari 30 ton sampah dipindahkan pada Jumat (1/01/2021) lalu.

Sampah-sampah itu diangkut dari pantai-pantai di Kuta, Legian, dan Seminyak.

Namun, jumlahnya justru meningkat dua kali lipat, menjadi 60 ton pada hari berikutnya, Sabtu (2/01/2021).

Ilustrasi sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik. (Pexels.com)

Wayan mengatakan, meski sampah yang membanjiri pantai Bali merupakan fenomena yang bisa terjadi sepanjang tahun ini, kondisi cuaca yang membuatnya semakin parah.

Penanganan Sampah di Indonesia Tidak Efektif

Kepala Pusat Penginderaan Jauh dan Ilmu Kelautan di Universitas Udayana Bali, Dr Gede Hendrawan, mengatakan masalah terbesar adalah sistem penanganan sampah di Indonesia yang tidak efektif.

“Masalah terbesar sebenarnya penanganan sampah yang belum efektif di Indonesia. Bali baru saja mulai menata ulang, Jawa juga baru mulai," ujarnya kepada AAP via Guardian.

Baca juga: Sampah Tak Terlihat di Balik Produksi Laptop dan Ponsel

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster, mendesak tindakan serius untuk membersihkan pantai yang menjadi daya tarik wisata itu.

"Pemerintah Kabupaten Badung harus memiliki sistem penanganan sampah di Pantai Kuta yang dilengkapi dengan peralatan dan sumber daya manusia yang memadai, sehingga bisa bekerja dengan cepat untuk membersihkan sampah yang terbawa ke pantai,” kata Wayan.

"Apalagi pada musim hujan saat ada wisatawan yang berkunjung, sistem penanganan sampah harus bekerja 24 jam sehari. Jangan menunggu besok," pintanya.

Menurunnya Wisatawan di Bali

Warga bergantian berfoto dengan Hotman Paris di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (29/10/2020).
Warga bergantian berfoto dengan Hotman Paris di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (29/10/2020). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Ribuan wisatawan biasanya berada di Bali sepanjang tahun ini.

Namun, pandemi virus corona telah menghentikan perjalanan ke luar negeri.

Sehingga, hanya ada sedikit wisatawan di Bali.

Indonesia juga telah menutup perbatasannya untuk semua kedatangan dari luar negeri selama dua minggu sejak 1 Januari 2021, untuk menghentikan penyebaran varian baru Covid-19.

Di sisi lain, perekonomian Bali terpukul parah oleh pandemi.

Pandemi telah menghancurkan industri pariwisata yang kini menyusut, bahkan pada wisatawan domestik.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Angkut 1,2 Ton Sampah Masker Sepanjang April-Desember 2020

Sampah 3,2 Ton pada Malam Tahun Baru 2021 di Jakarta 3,2 Ton

Perayaan tahun baru di DKI Jakarta pada Kamis (31/12) malam dilakukan tanpa keramaian.

Namun, ribuan petugas kebersihan tetap disiagakan sebagai langkah antisipasi.

Tercatat pada 1 Januari 2021, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan sampah seberat 3,2 ton.

Sampah itu dikumpulkan dari lokasi yang kerap dijadikan tempat masyarakat merayakan pergantian tahun.

Kendati mengumpulkan 3,2 ton sampah, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syaripudin, mengatakan jumlah tersebut jauh berkurang dibanding tonase tahun lalu yang bisa mencapai 125 ton.

"Sampah yang terkumpul pada malam perayaan pergantian tahun di DKI sebanyak 3,2 ton. Jumlah ini turun drastis dari tonase tahun lalu yang mencapai 125 ton. Pukul 02.00 WIB, Ibukota telah kembali bersih," kata Syaripudin dalam keterangannya, Jumat (1/12/2020).

Penurunan drastis jumlah sampah ibu kota saat malam tahun baru tak lain disebabkan larangan pemerintah menggelar perayaan pergantian tahun.

Kebijakan tersebut membuat masyarakat tidak berbondong-bondong pergi ke tempat yang biasanya dijadikan lokasi perayaan.

Apalagi, Pemprov DKI juga ikut menutup sejumlah area publik dan tempat wisata. Salah satunya sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, dan kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

"Ketegasan Pemprov DKI dan kedisiplinan warga Jakarta dalam mencegah penyebaran Covid-19 dalam mencegah kerumuman berimbas juga ke jumlah sampah," pungkas dia.

Sebagian artikel telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sampah Malam Tahun Baru 2021 di Jakarta 3,2 Ton, Dinas Lingkungan Hidup DKI: Tahun Lalu 125 Ton"

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Danang Triatmojo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved