Sebelum Tewas, Pengusaha Papan Bunga Sempat Beberkan Ciri Pembunuhnya
Korban yang memergoki para pelaku kemudian mendapat empat tusukan senjata tajam dan meninggal dunia
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - J Sianipar (28) tewas usai ditikam maling yang masuk ke dalam rumahnya.
Peristiwa terjadi di rumah korban sendiri di lingkungan 24, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara, Selasa (29/12/2020) pagi.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, para pelaku dikabarkan masuk melalui genteng belakang rumah.
Korban yang memergoki para pelaku kemudian mendapat empat tusukan senjata tajam dan meninggal dunia.
Dari keterangan R (47) mengungkapkan, bahwa para pelaku masuk ke rumah korban sekitar pukul 05.00 WIB berjumlah dua orang.
Saat hendak masuk, korban yang sedang tertidur lelap tersentak terbangun menyadari ada orang tidak dikenal memasuki rumahnya.
Baca juga: Jadi Tersangka, Gisel dan MYD Mengaku Membuat Video Syur Tahun 2017 di Hotel Kota Medan
"Saat itu juga korban memergoki para pelaku dan langsung terjadi baku hantam antara keduanya.
Korban mengalami empat tusukan di bagian tubuhnya yakni dada korban dan perut," ujarnya.
Lanjutnya, para pelaku yang diduga berjumlah dua orang tersebut langsung kabur setelah menikam korban.
"Kayaknya belum sempat mengambil barang barang berharga milik korban.
Saya mendengar teriakan maling di sebelah, saya langsung ke luar rumah dan mendatangi suara tersebut bersama warga lainnya.
Kami temukan korban sudah terkapar di lantai rumahnya dengan bersimbah darah korban masih hidup dan segera dilarikan warga ke RSU PHC Belawan saat diperiksa korban sudah tidak bernyawa," ungkapnya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Benda Mirip Rudal Terpasang Kamera di Perairan Pulau Bonerate Sulsel
Informasi tambahan yang berhasil dihimpun, korban sehari-hari bekerja sebagai mekanik handphone dan penyewaan papan bunga.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, korban sempat menyebutkan ciri-ciri pelaku.
Pelaku yang menganiaya dirinya mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna merah.
Tidak hanya itu, menurut keterangan tetangga, korban juga sempat minta air minum kepada ibunya.
Kepala lingkungan 24 Kelurahan Pekan Labuhan, Abdurrahim membenarkan kejadian pencurian yang berujung kematian itu.
Menurut Abdurrahim pihaknya bersama warga melacak ciri-ciri pelaku yang disebutkan korban.
"Saya bersama warga lacak pelaku sebagaimana yang disebutkan korban.
Dari ciri-ciri tersebut ada yang kita curigai.
Namun orang yang kita tuju tidak ada di rumahnya", kata Abdurrahim. (mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kronologi Tewasnya Pengusaha Papan Bunga Setelah Ditikam Maling yang Masuk ke Rumahnya