Jumat, 3 Oktober 2025

Nasib Kepsek yang Didemo Puluhan Wali Murid Karena Diduga Terlibat Hubungan Sejenis

Puluhan orang tua siswa melakukan melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang SD Negeri 064025, Jalan Flamboyan Raya

Editor: Hendra Gunawan
istimewa/Tribun Medan
Aksi orangtua siswa di depan gerbang SD Negeri di Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Rabu (23/12/2020). Aksi ini dilakukan terkait isu yang mencuat yakni Kepala Sekolah SD tersebut merupakan homoseksual. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Nasib Kepsek SD Negeri 064025 Medan, Sumatera Utara berinisial JA kini menjadi tanda tanya.

Usai didemo oleh sejumlah wali murid yang menuding ia memiliki kelainan seks, kini JA menjadi perhatian.

Dinas Pendidikan Kota Medan akan mencari bukti soal tudingan orang tua siswa terhadap yang dituding memiliki kelainan seksual.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan.

"Ya, kita akan tindaklanjuti dan dalami terlebih dahulu.

Karena selama ini belum ada bukti kita temukan yang menunjukkan bahwa dia benar homoseksual," kata Adlan, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Bersepeda di Kala Pandemi Demi Menjaga Gaya Hidup Sehat

Dia mengatakan, memang Disdik Medan sempat beberapa kali memanggil JA.

Namun, Disdik Medan belum menemukan bukti.

"Kita akan coba dalami ini, kita tindaklanjuti dan usahakan ada buktinya.

Kita juga akan panggil orang tua siswa yang menuduhkan hal ini untuk bisa kita ketahui keterangan nya seperti apa," pungkasnya.

Sementara itu, Kepsek JA ketika dikonfirmasi membantah segala tuduhan orang tua siswa.

Katanya, tuduhan orang tua siswa dan sebagian guru tidak berdasar.

Sampai saat ini, tidak ada bukti mengenai tudingan bahwa dirinya mengalami kelainan orientasi seksual.

Baca juga: Kisah Honor Guru Perbatasan Rp 250 Ribu per Bulan Tak Dibayar 2 Tahun, Kepsek Beberkan Kondisi Pilu

“Bukan kali ini saja mereka demo. Mulai dari bulan tiga sudah ada.

Bahkan mengerahkan 100 orang mahasiswa ke sini. Semua yang mereka katakan tidak ada yang benar," kata JA.

Dia mengatakan, memang dirinya sempat mengajukan surat pengunduran diri ke Disdik Kota Medan.

Namun, kata dia, bukan berarti itu membuktikan segala tuduhan yang diarahkan kepadanya.

Kata JA, dia mengajukan surat pengunduran diri lantaran tidak ingin ada ribut-ribut.

"Surat pengunduran diri itu karena saya takut mengorbankan anak anak sekitar 700 siswa.

Seperti yang mereka lakukan itu. Itu yang saya pikirkan selama ini.

Baca juga: Lurah di Tangsel yang Ngamuk di Ruang Bu Kepsek Belum Dicopot dari Jabatannya

Kalaulah seandainya anak belajar dan mereka ribut ribut seperti ini.

Berarti saya dianggap tidak mampu memanajemen sekolah ini,” katanya.

Sementara itu, di sekolah sejumlah orang tua siswa mengadakan aksi.

Mereka mendesak agar JA dicopot dari jabatannya.

Orangtua siswa menuding bahwa JA mengalami kelainan seksual.

Didemo Wali Siswa

Sebelumnya, puluhan orang tua siswa melakukan melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang SD Negeri 064025, Jalan Flamboyan Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Rabu (23/12/2020).

Amatan Tribun Medan, tampak beberapa orang tua melakukan aksi demo di depan sekolah dengan membawa spanduk bertuliskan 'Kami Menolak Kepsek LGBT' dan 'Kami menolak kepsek yang arogan, otoriter, dan memaki'.

"Buat semua orang tua murid mari kita sama-sama peduli untuk anak kita.

Kita tidak bisa memantau anak kita selama 24 jam, jangan sampai ada korban," demikian ungkapan seorang tua siswa.

Perwakilan Orangtua Siswa, Rainan Oktoberlin mengungkapkan bahwa aksi ini dilakukan untuk menuntut pihak Kepala SDN 064025, JA segera dimutasi dari sekolah tersebut karena dinilai telah mencoreng nama sekolah.

"Kita hanya minta agar bapak itu dimutasikan sesuai saat kita RDP di Kantor DPRD tanggal 21 Juli 2020.

Semua peserta RDP minta untuk dia dipecat tapi karena kasihan dengan anak dan istrinya jadi kita mutasikan saja.

Terserah kebijakan dinas lah karena disitu Kadis Pendidikan Medan hadir di tanggal 21 Juli 2020," ungkap Rainan.

Berdasarkan informasi dari Rainan, diketahui bahwa JA dan JS (pasangan JA) diduga terlibat hubungan sesama jenis.

Hal ini dibuktikan dengan bukti obrolan dan postingan di akun sosial media kedua pihak yang menggunakan akun palsu.

"Awalnya ini sudah viral di Facebook.

Akunnya itu akun bodong yang disitu mereka berceloteh dan sudah saya screenshot," ujarnya.

Lanjutnya, ia juga menuturkan bahwa aksi ini dilatarbelakangi dengan kekhawatiran orangtua terhadap keselamatan anak-anaknya jika kepala sekolah tersebut masih menjabat di sekolah.

"Keresahan kita ketika kepsek ini masuk ke sekolah dia pasang CCTV ke arah kamar mandi, saya sudah protes kenapa itu diletakkan mengarah ke kamar mandi dan ketika tanya guru kepsek ini juga mengarahkan anak-anak untuk buang air kecil," tutur Rainan.

Selain melakukan aksi hari ini, pihak orang tua murid juga turut mengadu ke Dinas Pendidikan Medan dan Komnas Perempuan dan Anak namun belum mendapat tanggapan serius.

"Dinas Pendidikan selalu mengatakan untuk menunggu karena belum ada korban.

Begitu juga saya datangi untuk Komnas Perempuan dan anak mereka minta menunggu karena belum ada korban.

Kita minta dia dipindahkan kemana saja asal jangan disini.

Kita jaga perasaan anak dan istrinya tapi Ja selalu buat masalah terus," tuturnya.

Tak hanya orang tua siswa yang kesal, para guru di SD tersebut juga mengungkapkan kekesalannya.

Seorang guru ini menuturkan bahwa setiap yang dilakukan para guru selalu salah dan turut memperlambat proses administrasi.

"Kami tidak senang dengan cara bapak ini karena apa yang kami lakukan tetap salah di mata bapak itu seperti tugas kami selalu dicoret, terus kami dua hari lalu ke sekolah minta ACC rapor.

Namun saya trauma karena tiap datang ke kantor pasti dimarah-marahi.

Minta tanda tangan dia susah, minta kertas rapor pun susah padahal kan sudah hak kami karena kan itu masuk dana BOS," ucapnya.

Aksi penolakan kepala sekolah ini bersamaan dengan kegiatan pembagian rapor semester ganjil siswa.

Disaat yang bersamaan saat dimintai konfirmasi terkait aksi tersebut, JA belum dapat memberikan keterangan hingga saat ini.

(Victory Arrival Hutauruk/Kartika Sari/ Andimaz Kahfi/tribun-medan.com)

Sebagian, artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kepsek yang Didemo dan Dituding Homoseksual Bakal Dipanggila Dinas Pendidikan Kota Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved