Sabtu, 4 Oktober 2025

Tahanan Polsek Lubukpakam Tewas, Keluarga Menduga Topan Dianiaya Saat Proses Penyidikan

Keluarga curiga, Topan Pramana meninggal diduga akibat dianiaya sebab di tubuh korban terdapat luka memar.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Tahanan Polsek Lubukpakam Topan Pramana (31) meninggal dunia, Senin (21/12/2020). 

"Tolong Pak Kapolri. Anakku dianiaya. Dari rumah sehat, pulang sudah mati. Banyak luka di tubuhnya," kata Ucok.

Lantaran begitu histeris, sejumlah kerabat berusaha menenangkan lelaki berpeci hitam ini.

Sanak keluarga tampak memeluk Ucok. Bahkan, anak gadisnya juga berusaha menenangkan Ucok.

"Sudah yah, sudah. Nanti ayah sakit lagi. Aku masih ada yah," kata anak perempuan korban sembari meneteskan air mata.

Baca juga: Pengawal Tahanan KPK Dipecat karena Terima Uang Rp300 Ribu dari Eks Menpora Imam Nahrawi

Pantauan Tribun Medan, istri Ucok juga ikut menangis.

Pasangan sumi istri ini dikabarkan baru saja jatuh sakit.

Bahkan, Ucok yang sempat terserang stroke ringan masih tertatih-tatih memegang tongkat menyambut jenazah anaknya.

Di rumah duka, Kapolsek Lubukpakam AKP Hendri Yanto Sihotang sempat terlihat hadir.

Hendri ingin menyampaikan ucapan belasungkawa pada keluarga korban.

Selain mengucapkan belasungkawa, Hendri juga mengirimkan papan bunga ucapan duka.

Saat dikonfirmasi, perwira berpangkat tiga balok emas ini mengaku belum bisa memberikan keterangan.

Hendri beralasan pihaknya masih menunggu hasil autopsi pihak rumah sakit.

Ketika disinggung soal dugaan adanya penyiksaan terhadap Topan Pramana, Hendri mengatakan bahwa pelaku penggelapan itu sakit.

"Dia sempat sakit perut pada hari Sabtu (19/12/2020). Kemudian sudah kami bawa berobat," kata Hendri.

Menurutnya, lantaran mengalami sakit ringan, Topan Pramana tidak dirawat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved