Kamis, 2 Oktober 2025

Kayuh Perahu 17 Km saat Seleksi, Pemuda 18 Tahun Ini Berhasil jadi TNI AL, Pertama di Kampungnya

Seorang pemuda mengayuh perahu 17 km saat tes seleksi TNI. Kini pemuda bernama Sulkifli (18) tersebut berhasil lolos.

Editor: Miftah
Dok Dinas Penerangan Lantamal VI
Seorang pemuda mengayuh perahu 17 km saat tes seleksi TNI. Kini pemuda bernama Sulkifli (18) tersebut berhasil lolos. 

TRIBUNNEWS.COM- Seorang pemuda mengayuh perahu 17 km saat tes seleksi TNI.

Kini pemuda bernama Sulkifli (18) tersebut berhasil lolos.

Sulkifli berhasil menjadi TNI AL pertama di kampungnya.

Perjuangan tak pernah mengkhianati hasil.

Anak nelayan dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut kini berhasil menggapai impiannya menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Laut.

Untuk mencapai mimpinya, jalan terjal harus dilalui Sulkifli.

Namun, pemuda itu tak pernah menyerah.

Baca juga: Kisah Tenaga Medis 2 Kali Terinfeksi Covid-19, Hanya Berselang 3 Bulan, Gejala Kedua Lebih Parah

Baca juga: Viral Pria Nekat Renang dengan Galon dari Balikpapan Demi Mudik ke Malang, Ini Kisahnya

Calon prajurit seleksi TNI AL bernama Sulkifli
Calon prajurit seleksi TNI AL bernama Sulkifli saat hendak menyandarkan perahunya di Mako Lantamal VI TNI AL.

Bercita-cita menjadi TNI AL

Menjadi prajurit negara adalah cita-cita Sulkifli sejak kecil.

Impian itu semakin membara ketika ia duduk di bangku SMA.

Lebih-lebih, di tempat tinggalnya, di pulau kecil Kabupaten Maros, belum ada satu orang pun yang menjadi TNI AL.

"Saya bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI AL karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut," kata pemuda 18 tahun itu.

"Dan juga untuk membanggakan kedua orangtua di kampung, yang kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi seorang prajurit TNI AL," lanjut Sulkifli dengan mata berbinar.

Seberangi lautan 17 km ketika tes

Saat seleksi penerimaan TNI AL dibuka, Sulkifli langsung mengikutinya.

Meski dilangsungkan di Kota Makassar yang cukup jauh dari rumahnya, Sulkifli tak menyerah.

Tetapi ia tak sampai hati merepotkan orangtua yang berprofesi sebagai nelayan.

Jika harus menempuh perjalanan darat, orangtua Sulkifli tentu saja harus mengeluarkan banyak biaya.

Dalam kesempitan itu, Sulkifli akhirnya memilih menaiki perahu ketinting dan membelah lautan untuk menuju lokasi tes.

Ia berangkat pada pagi buta.

Ketika tes, ia harus mengayuh sejauh 17 kilometer demi menuju markas Komando Lantamal VI Makassar.

Sulkifli juga menggunakan GPS untuk menunjukkan arah.

"Naik perahu start setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Pakai GPS saja ke sana," kata dia.

Berhasil menjadi TNI AL pertama di kampungnya

Setelah proses panjang seleksi, Sulkifli menuai hal manis dari kegigihannya selama ini.

Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi, pemuda itu dinyatakan lulus.

"Alhamdulillah siap (lulus)," kata Sulkifli.

Ia berhasil menjadi prajurit TNI AL pertama di kampungnya.

Pencapaian membanggakan

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Lantamal VI Makassar Kapten Suparman Sulo membenarkan bahwa Sulkifli telah lolos dari seleksi.

"Resmi diterima, selanjutnya akan masuk pendidikan di Kodiklat Surabaya," kata Suparman.

Menurutnya pencapaian dan perjuangan Sulkifli adalah hal yang membanggakan.

Pemuda yang akan ditugaskan sebagai Pasukan Kapal Perang Korps Marinir itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya.

"Jadi dia pengawak kapal perang atau Pasukan Korps Marinir. Dia harus bersedia ditempatkan di mana saja dalam NKRI," tutur dia.

(Kontributor Makassar, Himawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Haru Sulkifli, Berhasil Menjadi TNI AL Pertama di Kampungnya, Berjuang Kayuh Perahu 17 Km Saat Tes"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved