Rabu, 1 Oktober 2025

56 Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpal

Terpal yang dipasang di ini berwarna-warni sehingga akan memantulkan cahaya menarik pada siang hari

Editor: Eko Sutriyanto
ist
Balai Konservasi Borobudur telah menutup sebanyak 56 stupa Candi Borobudur menggunakan terpaulin, Selasa (24/11/2020). Penutupan ini sebagai langkah antisipatif dampak hujan abu vulkanik yang mungkin terjadi apabila Gunung Merapi erupsi 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Balai Konservasi Borobudur menutup 56 stupa Candi Borobudur menggunakan terpal, Selasa (24/11/2020).

Ini dilakukan sebagai langkah antisipatif dampak hujan abu vulkanik yang mungkin terjadi apabila Gunung Merapi erupsi.

Stupa yang ditutup terdapat di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan di lantai 9 ada 24 stupa.

Masih ada 16 stupa dan 1 stupa induk yang belum ditutup.

Sebelumnya langkah yang sama juga dilakukan pada lorong lantai 3, 4, 5 dan 6.

Terpal yang dipasang di ini berwarna-warni sehingga akan memantulkan cahaya menarik pada siang hari.

Pamong Budaya Ahli Madya Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono menjelaskan, bagian di lorong perlu ditutup karena terdapat saluran air atau drainase.

Jika tidak ditutup, dikhawatirkan abu vulkanik akan masuk dan semakin sulit untuk dibersihkan.

Baca juga: Yang Menarik di November, Aneka Nasi Goreng Favorit di Hotel Borobudur Jakarta

Demikian juga pada stupa yang banyak terdapat lubang sehingga akan sulit dibersihkan jika tidak segera diantisipasi.

“Kita harus siap dalam segala hal untuk mengurangi dampak bahaya abu vulkanik terhadap candi. Salah satu yang (bisa) terkena adalah drainase dan pelapukan batunya. Jadi harus kita lindungi,” kata Yudi, saat ditemui di Candi Borobudur Magelang, Selasa (24/11/2020).

Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010 dan Gunung Kelud 2014 silam, abu vulkanik yang menempel di dinding batu candi cukup sulit dibersihkan.

Butuh waktu lama dan proses yang tidak mudah. 

Bahkan, saat itu, petugas terpaksa membongkar lantai candi untuk membersihkan abu yang menempel dan menyumbat drainase. 

Abu vulkanik memiliki karakteristik berbeda dengan abu biasa.

Ia berbentuk runcing dan memiliki tingkat keasaman (pH) 3-4 yang bisa merusak batu andesit candi jika dibiarkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved