Kisah Tragis Janda Cantik di Pangkalpinang, Terbuai Janji Akan Dinikahi Hingga Tewas Dibekap Bantal
Kasus Pembunuhan Ayu Carla, seorang janda muda yang mayatnya ditemukan terbungkus karung di Pangkalpinang, Bangka Belitung terungkap.
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Kasus Pembunuhan Ayu Carla, janda muda asal Pangkalpinang yang mayatnya ditemukan dalam karung di Penginapan Dewi Residen II Kacangpedang, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, akhirnya terungkap.
Korban dibunuh teman prianya bernama Abdullah Yahya (31) yang dikenal korban lewat jejaring sosial MiChat.
Setelah kenal lewat jejaring sosial MiChat, korban dan pelaku pun lantas bertukar nomor WhatsApp dan terjadi komunikasi yang intens.
Dalam komusikasi tersebut, Abdullah Yahya melancarkan bujuk rayunya sehingga Ayu Carla terlena.
Pelaku mengaku sebagai pegawai bank dengan penghasilan besar.
Baca juga: Ayu Termakan Rayuan Abdullah Hingga Nasibnya Tragis, Dibunuh Lalu Dibungkus Dalam Karung
Selain itu, pelaku pun berjanji akan menikahi korban.
Kemudian, keduanya pun bertemu dan mengenal lebih dekat.
Pelaku Abdullah Yahya pun kemudian datang ke rumah korban di Jalan Gang Mussolah, Kerabut Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang, Sabtu (7/11/2020).
Keduanya pun sempat jalan ke pantai Kuala, Jembatan Emas, Pangkalpinang pada Minggu (8/11/2020).
Hingga akhirnya keduanya pun berjanjian untuk bertemu, Selasa (10/11/2020).

Korban yang berprofesi sebagai driver ojek online tersebut pergi dari rumah Selasa pagi dengan membawa sepeda motor Beat Pop.
Baca juga: Misteri Tewasnya Wanita Dalam Karung Terkuak, Begini Nasib Pelaku yang Kabur Setelah Beraksi
Tak ada gelagat aneh dari almarhum, saat itu ia pergi dengan mengenakan celana jeans hitam dan baju biru dongker, serta mengenakan hijab.
Ita korban mengatakan, terakhir handphone Ayu Carla aktif pukul 18.00 WIB.
Padahal, selama ini ponsel korban tidak pernah tidak aktif.
"Terakhir aktif nomor handphone Selasa pukul 18.00 sore. Tidak biasa handphone dia tidak aktif," kata Ita saat ditemui di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Sabtu(14/11/2020) dilansir dari Bangkapos.com.
Novi (18) adi korban mengatakan sebelum Ayu meninggalkan rumah, korban ditegur tetangga ditanya mau kemana, korban menjawab mau ngojek katanya.
Sejak saat itu, korban hilang kontak.
Tak seperti biasa menurut Novi, handphone kakaknya itu mati. Biasanya handphone korban selalu aktif, tidak seperti biasanya kali ini hpnya mati.
"Takutnya dia diapa-apain oleh orang, jadi kami berusaha mencari dia. Saya terakhir berkomunikasi pukul 15.51 WIB," ungkapnya.
Menurut Novi, pada Selasa malam mereka menunggu hingga tengah malam tetapi tidak kunjung pulang.
"Sampai saya pulang kerja belum juga pulang. Sampai kami tunggu hingga pukul 02.00 Wib dinihari belum datang juga," ungkap Novi.
Baca juga: Mayat Dalam Karung, Pembunuhnya Bernama Abdullah Yahya, Polisi Telah Mengepungnya di Sumsel
Tentu saja ketidakpulangan Ayu, membuatnya ada perasaan tidak enak.
Lalu Novi bersama ibunya pergi ke rumah kakak perempuan satunya.
Setelah sampai di rumah kakaknya itu, ibunya ditinggal di rumah.
Sedangkan, dia bersama kakak mencari keberadaan korban.
"Kami pergi ke penginapan Kampung Opas, karena kami dapat kabar, korban ada di penginapan. Kami cari disana tidak ada motornya, sehingga kami berdua mencari di seluruh penginapan di Kota Pangkalpinang, tidak menemukan juga," kata Novi.
Dibekap bantal
Ternyata korban bertemu dengan pelaku.
Kemudian keduanya mendatangi Penginapan Dewi Residen II Kacangpedang dan menempati kamar 11 pada Selasa (10/11/2020).
Pelaku Abdullah Yahya pun mengakui bila dirinya sendiri yang mengeksekusi korban.
Korban dibunuh di atas kasur di Penginapan Dewi Residence II Kacangpendang, Kota Pangkapinang, dengan menggunakan bantal, sampai korban meninggal dunia.
"Iya, sebelum peristiwa itu terjadi, saya bersama korban duduk di kamar penginapan tersebut, awalnya hanya ngobrol-ngobrol biasa," ungkap Yahya saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Pangkalpinang, Senin (23/11/2020).
Kemudian pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut dan rebutan handphone milik korban.
Pelaku mengambil ponsel milik korban untuk dijual pelalu.
Baca juga: Perilaku Tak Biasa Ayu Sebelum Ditemukan Tewas di Dalam Karung
"Korban meminta handphonenya kepada saya, saya bilang ini HP mau dijual, sontak korban berteriak tolong-tolong hingga langsung saya bekap menggunakan batal hingga tewas, sedangkan dengkul kaki saya menekan dada korban," jelasnya Yahya.
Setelah korban tak bernyawa, pelaku lantas memasukan jenazah korban ke dalam karung, agar jenazah tidak terlihat orang serta tidak mudah bau.
Setelah itu ia kabur ke kampung halamannya di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan memanfaatkan uang hasil penjualan motor dan ponsel korban.
Sementara jenazah korban baru ditemukan penjaga penginapan Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di belakang kamar penginapan nomor 11.
Pelarian pelaku
Hingga akhirnya Abdullah Yahya (31) berhasil ditangkap Tim Gabungan, saat sedang tidur di kediamannya temannya, di Desa Geronggang, Kecamatan Padamara Timur, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Kamis (19/11/2020).
Sebelum ditangkap, pelaku sempat berpindah-pindah lokasi sebelum dilakukan penangkapan.
Selama dua hari sebelum ditangkap, pelaku sempat pulang ke rumahnya di Kecamatan Kayuagung.
Kemudian pelaku langsung pergi lagi ke rumah rekannya di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur, OKI.
Baca juga: Izin Cari Kontrakan, Janda Ditemukan Tak Bernyawa dalam Karung, Terungkap Rencana Terakhir Korban
Personel gabungan yang telah mengincar pelaku, segera mendatangi lokasi persembunyiannya.

Pelaku pun harus dihadiahi timah panas oleh polisi, sebanyak tiga kali, di bagian kaki kanan dan kiri.
Diduga ia berusaha melawan dan mencoba melarikan diri dari kejaran petugas.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Tampak tersangka mengenakan baju tahanan tertatih-tatih berjalan didampingi anggota Tim Naga Polres Pangkalpinang.
Keluarga tak puas
Ita kakak korban merasa tidak puas dengan ancaman hukuman yang diberikan kepada pelaku pembunuh.
Ita bersama keluarganya mendatangi Polres Pangkalpinang, untuk melihat dan bertemu langsung dengan Abdullah Yahya (32) pelaku pembunuh adiknya itu.
"Kami tidak puas dengan ancaman tuntutan selama 15 tahun, saya minta minimal seumur hidup. Saya mau nyawa bayar nyawa," kata Ita, seraya mengusap matanya, saat ditemui, Bangkapos.com setelah Jumpa pers di Polres Pangkalpinang, Senin (23/11/2020).
Pada kesempatan tersebut, Ita juga berterimakasih kepada pihak kepolisian, dan telah membantu keluarga untuk menemukan pelaku pembunuh adiknya.
Ita menambahkan keluarganya tetap mengikuti dan menghargai prosedur di kepolisian meski belum diizinkan bertemu dengan pelaku.
Dia berjanji keluarga Ayu akan mengawal kasus tersebut hingga selesai.
"Kami akan ikuti sampai akhir. Saya mau bilang kepada pelaku, saya malaikat pencabut nyawanya (Ku nek bilang, ku malaikat pencabut nyawa dia-red). Dia bukan Tuhan untuk menyambut nyawa adik ku," ungkap Ita dengan suara yang lantang dan kesal terhadap pelaku. (Bangkapost/ Tribunsumsel.com/ Yuranda/ Winando Davinchi)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pengakuan Pelaku Pembunuh Ayu Carla, Dihantui Wajah Korban, Jual Motor untuk Beli Sabu-sabu,.