Jumat, 3 Oktober 2025

Pembunuhan Siswa SMA Asal Musi Rawas Diotaki Teman Mainnya, Keluarga Korban Merasa Tak Percaya

Pembunuhan terhadap Abdie Haqim Perdana alias Dedek asal Kabupaten Musi Rawas, Sumtera Selatan ternyata diotaki seorang remaja berusia 16 tahun.

Editor: Adi Suhendi
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Polres Lubuklinggau menangkap empat tersangka pelaku pembunuhan Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun), warga Jalan Hanura RT 10 Kelurahan B Srikaton Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. 

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Pembunuhan terhadap Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15) warga Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumtera Selatan ternyata diotaki seorang remaja berusia 16 tahun.

Otak pembunuhan tersebut berinisial WA yang masih berstatus pelajar.

WA merupakan teman Dedek, orang yang pertama kali mengajak korban ke rumah AL.

AL menuturkan otak pelaku pembunuhan tersebut adalah WA.

AL mengaku selama ini memang sudah kenal namun tidak terlalu akrab hanya kenal dan berteman dengan W.

"Otaknya itu WA saya kenal dia (W) tapi tidak akrab, saya dihubungi oleh W otaknya dia (W)," kata AL pada wartawan, Selasa (17/11/2020).

Sementara pihak keluarga Dedek saat dikonfirmasi mendengar pelaku utamanya adalah WA, merasa tidak percaya.

Baca juga: Siswa SMA Asal Musi Rawas Dibunuh dan Dikubur di Kebun Karet, Terungkap Peran Empat Pelakunya

Sebab selama ini mereka mengenal WA sebagai sosok anak yang baik.

"Karena selama ini mereka kawan main itulah kita tidak percaya, karena rumahnya itu depanan tetangga sendiri lagi. Tapi tidak ada hubungan kerabat," ungkap Toto kerabat Dedek.

Ia pun berharap, WA cepat ditangkap.

Sampai saat ini dan kapan pun pihak keluarga akan selalu terus mencari dan berupaya mendorong pihak kepolisian untuk menangkap pelaku dimana pun berada.

"Para pelakunya sudah ketangkap, yang jelas pelaku utama tetap kita cari dimana pun keberadaannya," ujarnya.

Ia pun menegaskan, untuk kelanjutan kasus ini pihaknya secara hukum menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan meminta untuk mengusut kasus pembunuhan keji secara tuntas.

"Kami minta diusut, karena perbuatan sadis," ungkapnya.

Baca juga: Bermotif Pencurian, Pelajar SMA Asal Musi Rawas Dibunuh Teman Lalu Jasadnya Dikubur di Kebun Karet

Polisi saat ini telah mengamankan empat tersangka, AL (18 tahun) eksekutor utama, Ari Munandar (25) warga Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.

Dua lagi RI (17 tahun) Warga Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu dan RA (18 tahun) Warga Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

AL (18) eksekutor pelaku pembunuh Abdie Haqim Perdana alias Dedek tampak tertunduk lesu saat dihadirkan polisi.

Warga Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau ini, mengaku menyesal telah membunuh Dedek secara keji.

AL menghabisi dedek bersama empat pelaku lainnya.

Jasad Dedek mereka kubur di sebuah kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau.

AL mengakui perbuatannya, ia yang berperan menusuk korban sebanyak lima kali dari arah belakang saat tiba di Belakang Bandara Silampari.

Baca juga: Jasadnya Ditemukan Dikubur di Kebun Karet, Dedek Ternyata Korban Curas Disertai Pembunuhan

"Ya saya menggorok leher untuk memastikan Dedek tewas supaya tidak ketahuan," ungkap AL pada wartawan.

Al menuturkan, saat itu ia menusuk Dedek sebanyak lima lubang.

Setelah ditusuk ia melihat Dedek masih hidup dan berteriak-teriak minta tolong kepada warga.

"Karena takut ketahuan saya gorok lehernya, waktu itu saya dalam keadaan sadar melakukannya tidak dalam pengaruh narkoba, karena posisi ketakutan (Dedek) masih hidup,"ujarnya.

Ia mengaku pisau yang digunakannya untuk menghabisi Dedek memang sudah dipersiapkannya.

Selama ini ia mengaku kemana-kemana selalu membawa pisau dapur.

"Saya semenjak kena tujah (kena tusuk) selalu bawa pisau untuk jaga-jaga, saya mengenal korban, tapi tidak kenal dekat hanya sebatas mengenal saja," ungkapnya.

Baca juga: Siswa SMA Ini Dibunuh Lalu Mayatnya Dikubur di Hutan Karet, Tersangka Pelaku 8 Orang

Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Rafael Jaya Lingga mengatakan kasus ini bermula pertama kali pada hari Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 16.30 WIB, WA mengajak Dedek menuju rumah kontrakan AL

Setiba di rumah AL, mereka bertiga bertemu dengan tiga rekannya yakni Ari Munandar, RI dan RA.

Setelah itu Dedek diajak tersangka AL dan WA pergi menuju belakang Bandara Silampari Lubuklinggau dengan alasan menemui bibinya.

"Setiba di lokasi kejadian AL langsung menusuk Dedek dari belakang sebanyak enam kali, dan AL juga menusuk leher Dedek. Keduanya meninggalkan Jasad Dedek dipiggir jalan," ungkap Rafael pada wartawan, Selasa (17/11/2020).

Kemudiaan sekitar pukul 24.00 WIB, AL, RI dan RJ mengubur jasad Dedek di kebun karet dekat pagar Bandara Silampari Lubuklinggau kurang lebih berjarak 30 meter dari lokasi eksekusi mereka membunuh Dedek.

"Kurang lebih jaraknya sekitar 30 meter, jaraknya antara eksekusi dengan mereka menguburkan jasad Dedek sekitar 6 jam, yang mengeksekusi semunya adalah AL," ujarnya.

Hasil introgasi motif mereka menghabisi nyawa Dedek hanya untuk menguasai motor korban.

Kemudian RI dan RA bertugas menjual motor korban dan menikmati uangnya.

"Sementara WA pasca kejadian langsung kabur melarikan diri (DPO) dan saat ini masih dalam pengejaran Polres Lubuklinggau" ungkapnya.

Penulis: Eko Hepronis

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Sosok WA Otak Pelaku Pembunuhan Dedek di Lubuklinggau, Keluarga Korban Merasa Tak Percaya

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved