Ingin Selesaikan Masalah, 3 Pemuda Ini Malah Dikeroyok Preman Kampung hingga Babak Belur
Tiga orang pemuda, warga Desa Cadangpiggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan perman kampung.
TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang pemuda, warga Desa Cadangpiggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan perman kampung.
Ketiga korban tersebut yakni, Rendi Anggara, Sigit Eka Saputra, dan Sifan Ali Ikhwan.
Akibatnya, mereka mengalami sejumlah luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Sementara pelaku yang terdiri dari delapan orang telah berhasil diamankan polisi.
Dua orang di antaranya merupakan warga Desa/Kecamatan Kertasemaya, yakni EHP alias Acil (18) dan MF alias Paol (19).
Sementara itu, 6 orang lainnya berasal dari Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, yakni AP alias Took (31), RI alias Iwan (23), Sub alias Blekok (22), NS alias Tiplok (19), RB alias Rizal (23), dan HP alias Pentut (23).
Saat dikonfirmasi, Paur Subbag Humas Polres Indramayu Iptu Iwa Mashadi membenarkan peristiwa tersebut.
Lebih lanjut, Iptu Iwa Mashadi menjelaskan kronologi kejadiannya.
Baca juga: Terlibat Cekcok, Pria Ini Tewas setelah Dikeroyok oleh Satu Keluarga, Pelaku Kabur Pakai Speedboat
"Peristiwa dugaan penganiayaan dan pengeroyokan bermula dari laporan korban kepada petugas di Mapolsek Sukagumiwang pada Jumat (23/10/2020) kemarin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (26/10/2020).
Berdasarkan keterangan korban, sebelum kejadian, mereka mengaku hendak menyelesaikan masalah yang terjadi di antara keduanya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Hal itu dikarenakan pada hari sebelumnya antara korban dan pelaku terlibat cekcok.
Pada Jumat 23 Oktober 2020 sekira pukul 14.30 WIB, korban lalu mendatangi tempat yang dijadikan lokasi pertemuan di perlintasan Kereta Api Blok Cigentus, Desa/Kecamatan Kertasemaya.
Hanya sama saja, saat hendak mengajak damai, pelaku berinisial MF tiba-tiba marah besar dan menolak ajakan damai tersebut.
Seketika, masing-masing pelaku justru mengeluarkan alat berupa double stik yang terbuat dari kayu.
Bak seorang jagoan, para preman kampung itu lalu menghajar korban dengan alat tersebut hingga babak belur.
Mereka juga melempari korban dengan batu.
Baca juga: Menolak Damai, Preman Kampung Keroyok 3 Orang hingga Harus Dilarikan ke RS, Kini Pelaku Ditangkap
"Mendapatkan pengeroyokan itu, membuat korban lari. Malangnya, saat hendak kabur, tubuh korban berhasil ditarik yang kemudian didorong dengan keras sehingga terjatuh dan tergusur."
"Korban lalu kembali dianiaya dengan menggunakan double stik ke punggung dan kepala," ujar dia.
Beruntung, korban yang saat itu sudah dipenuhi luka-luka berhasil melarikan diri ke Jalan Raya Pantura Indramayu.
Nyawa ketiganya pun akhirnya terselamatkan.
Sementara, kedelapan preman kampung itu kini sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Korban bernama Sifan mengalami luka memar pada punggung, kemudian Rendi luka memar, lecet dan luka robek pada kepala bagian belakang, serta Sigit mengalami luka robek pada kepala bagian belakang hingga dirujuk ke RSUD Arjawinangun, Cirebon," ujarnya
(Tribunjabar.id/Handhika Rahman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ingin Selesaikan Masalah, Tiga Pemuda Malah Dikeroyok Preman Kampung Hingga Masuk Rumah Sakit