Selasa, 7 Oktober 2025

Dua Mahasiswi Keperawatan di Aceh Terbakar Hidup Hidup, Begini Kronologinya

Rumah yang terbakar itu berlokasi di Jalan Residen Danubroto, Dusun Kurnia, Desa Kayee Jato (belakang Kompleks Perumahan BRI)

Editor: Eko Sutriyanto
Serambinews.com
Petugas Kepolisian dari Polresta Banda Aceh berada di lokasi kebakaran rumah Keuchik Kayee Jatoe, Kecamatan Bandaraya, Banda Aceh, Sabtu (10/10/2020) tadi pagi. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Misran Asri dan Nasir Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH -  Dua mahasiswi Akper Fakinah, Banda Aceh tewas karena terjebak di lantai II rumah Keuchik Kayee Jato, Kecamatan Bandaraya, Kota Banda Aceh, yang terbakar, Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Ketua RAPI Bandaraya, Munadi/JZ01BNR didampingi relawannya di lapangan, Nazaruddin/JZ01BZD menginformasikan, kedua mahasiswi Akper Fakinah yang meninggal itu bernama Zahara (20) asal Julok, Aceh Timur dan Riana Safitri (20) asal Saree, Aceh Besar.

Rumah yang terbakar itu berlokasi di Jalan Residen Danubroto, Dusun Kurnia, Desa Kayee Jato (belakang Kompleks Perumahan BRI).

Keuchik Kayee Jato, Murhaban bersama keluarganya selamat pada musibah itu. Namun dua mahasiswi yang kos di rumahnya sejak sekitar seminggu lalu diduga terjebak di lantai atas dan ditemukan meninggal.

“Jenazah kedua korban dievakuasi ke RSUZA,” kata Nazaruddin.

Pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus itu. 

Baca: Bukan Kebakaran, Pabrik Semen di Cilacap Berasap karena Luapan Debu

Api berhasil dikuasai oleh tim damkar Kota Banda Aceh sekitar pukul 05.30 WIB termasuk memblokir kobaran ke rumah lainnya.

Rumah Keuchik Kayee Jato berkonstruksi permanen dilengkapi bangunan lantai II yang dihuni mahasiswi kos.

Di sampingnya juga ada bangunan lain berkonstruksi kayu milik Pak Keuchik yang difungsikan sebagai tempat pengajian dan usaha perabot, juga ikut terbakar. 

Baru Menghuni 2 Minggu

Dua mahasiswi Akper Fakinah yang meninggal dunia saat kebakaran melanda rumah Murhaban (41) Keuchik Kayee Jatoe, Kecamatan Bandaraya, Banda Aceh, baru tinggal 12 hari di sana.

Menurut Murhaban, kedua mahasiswi Akper Fakinah yang tinggal di lantai dua rumahnya itu, sebelumnya tinggal di Geuceu Iniem, masih dalam Kecamatan Bandaraya. 

Berhubung kost yang sebelumnya ditempati dua gadis ini di Geuceu Iniem sudah terlalu ramai, sehingga keduanya memilih meminta kost di rumah Keuchik Murhaban. 

"Berkenaan mereka kost di rumah kami saat itu diurus oleh istri saya," ungkap Keuchik Murhaban, berusaha menunjukkan ketegarannya.

Baca: Mahasiswa Aceh Lakukan Orasi di Bawah Baliho Jokowi, Minta Cabut UU Cipta Kerja

Ia mengatakan, malam sebelum kejadian dirinya sempat bicara dengan almarhumah Riana Safitri.

Pada saat itu, korban mengatakan orang tuanya akan datang mengunjungi dan dirinya berharap Keuchik Murhaban tidak curiga di saat mendengar ada suara laki-laki.

"Saya bilang nggak apa-apa. Asal jangan laki-laki yang tidak ada hubungannya. Setelah itu saya langsung masuk ke kamar untuk menidurkan anak saya Nauratul Aisyah (4) dan adiknya Aqila (2). Sementara istri saya sedang mengikut acara kenduri di kampung," sebut Murhaban.

Keuchik Murhaban mengatakan tidak ada firasat apapun akan kejadian kebakaran yang akan menimpa rumahnya dan menelan dua korban mahasiswi Akper tersebut.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BREAKING NEWS Rumah Keuchik Geuceu Kayee Jato Terbakar, Dua Mahasiswi Meninggal di Lantai II dan Dua Mahasiswi yang Meninggal Dunia Baru 12 Hari Tinggal di Rumah yang Terbakar

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved