Insiden Perobekan Al Quran di Masjid Al Huda Sukoharjo, Keluarga Minta Maaf: Maaf Sebesar-besarnya
Seorang bernama ES menjadi pelaku perobekan Alquran di Tawangsari. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNNEWS.COM – Seorang bernama ES menjadi pelaku perobekan Al Quran di Tawangsari.
Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Atas kejadian tersebut, keluarga ES meminta maaf kepada masyarakat.
Keluarga ES tidak bisa menyembunyikan rasa penyesalannya atas kejadian perobekan Al Quran di Masjid Al Huda, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Salah seorang perwakilan keluarga, Krismiyati tampak tersedu-sedu.
Ia juga mewakili keluarga memohon maaf kepada warga Sukoharjo atas kejadian itu.
"Kami dari pihak keluarga mohon maaf sebesar besarnya, mohon maaf yang sudah merepotkan," kata dia.
Baca: Pelaku Penyobekan Al Quran & Coret Mushala Ternyata Depresi, Dulu Rajin Beribadah, Ini Faktanya
Baca: Fakta Kasus Corat-coret Dinding Mushala & Robek Al Quran, Pelaku Depresi, Ini Pengakuan Orangtuanya
Baca: Polisi Ungkap Motif Pelaku Corat-coret Sajadah Serta Dinding Mushala & Robek Al Quran di Tangerang
"Memang kondisinya seperti itu, kami tidak bisa berbuat apa apa, hanya bisa meminta maaf," paparnya sembari tersedu-sedu.
Krismiyati mengungkapkan ES sudah menghilang dari rumahnya selama tiga minggu.
Pelaku bertempat tinggal di Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
"Keluar dari rumah sejak 3 mingguan, keluarga sempat mencari juga," kata perwakilan keluarga ES, Krismiyati, Kamis (7/10/2020).
Keluarga baru mengetahui posisi ES dari kejadian perobekan Alquran di Masjid Al Huda.
Krismiyati mengungkapkan ES sudah mengidap gangguan jiwa sejak 25 tahun yang lalu.
Lantaran terkendala biaya, ES selama ini dirawat di kediamannya, Desa Drono, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.