6 Rumah Warga di Tuapukan Kupang Dibakar Buntut Tewasnya Amir, Polisi Amakan 13 Terduga Provokator
Pembakaran enam rumah warga terjadi setelah penemuan jasad Amir yang tergeletak di lahan kosong RT 01 RW 01 Desa Tuapukan.
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Tim gabungan Polda NTT mengamankan 13 orang terduga provokator sehingga memicu kerusuhan di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Minggu (4/10/2020).
Polisi membawa 13 tersangka dari Tuapukan ke Mapolda NTT dengan menggunakan mobil Dalmas Polres Kupang, pukul 19.30 Wita.
Para tersangka ditempatkan sementara di ruang Direktorat Reskrimum.
Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif, SH, MHum melalui Kabid Humas, Kombes Pol Johannes Bangun mengatakan pembakaran 6 rumah warga diawali dengan kasus pembunuhan.
"Saya membaginya dalam dua kasus. Pertama, kasus pembunuhan, dan telah diamankan satu orang diduga pelaku yang telah diperiksa," kata pria yang akrab disapa Kombes Jo dalam jumpa pers di Ruang Ditreskrimum Polda NTT, Minggu malam.
"Satu korban yang meninggal ini bukan akibat dari kerusuhan. Tetapi korban dari perkelahian," tambah Kombes Jo.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dipimpin Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol Eko Widodo, lanjut Kombes Jo, teridentifikasi enam rumah warga yang dibakar.
Pemilik rumahnya ada lima orang, seorang di antaranya memiliki dua rumah.
Kombes Jo menjelaskan, pada Minggu sore telah diamankan 13 orang pelaku yang diduga memprovokasi untuk melakukan pembakaran rumah.
Selain tersangka, aparat telah mengamankan sejumlah barang bukti.
"13 orang diduga pelaku ini, telah kami amankan dan akan diambil keterangan sebagai pelaku yang memprovokasi massa untuk melakukan tindakan selanjutnya," terang Kombes Jo.
"Kapolda NTT berharap dan memerintahkan untuk kita semua bersama masyarakat untuk percayakan proses penyelidikan kepada Polda NTT dan akan diusut secara tuntas," tandasnya.
Baca: Polisi Ringkus Dua Tersangka Baru, Salah Satunya Otak Pelaku Penyerangan
Situasi Tuapukan sudah terkendali dan kondusif setelah personel dari Polda NTT berjumlah 100 orang tiba di lokasi.
Personel terdiri dari anggota Sabara, Reserse, Intel dan Brimob, serta dari Polres Kupang sebanyak 150 personel.
"Jadi, total personel yang berada di TKP berjumlah 250 orang personel," katanya.
Kombes Jo berharap seluruh elemen masyarakat menjaga situasi tetap kondusif. Percayakan kepada Polri untuk mengusut kasus ini sampai tuntas.

Kronologis
Pembakaran enam rumah warga terjadi setelah penemuan jasad Amir yang tergeletak di lahan kosong RT 01 RW 01 Desa Tuapukan.
Amir diduga korban pembunuhan yang dilakukan oleh AS.
Sekelompok warga bereaksi dengan melakukan pembakaran rumah dan memblokade jalan Timor Raya menggunakan kayu dan batu.
Tim gabungan Polda NTT bergerak cepat ke lokasi, dipimpin Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda NTT, Kombes Pol Ulami Sudjaja, SH dan Dirkrimum Polda NTT Kombes Pol Eko Widodo.
Baca: Buntut Penyerangan di Pedan Klaten, Polisi Amankan 74 Orang
Wadir Sabhara Polda NTT AKBP Rishian Krisna dan Wakapolres Kupang juga hadir.
Peristiwa itu membuat situasi Desa Tuapukan mencekam. Beberapa saat setelah kejadian, polisi mengamankan tiga terduga pelaku.
"Satu pelaku sudah diamankan bersama dua orang saksi ke Polda NTT," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jo Bangun, Minggu siang. Menurut Kombes Jo, terduga pelaku dan korban merupakan warga Desa Tuapukan.
Terpisah, Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Kupang, Aipda Randy Hidayat menjelaskan, aparat keamanan dari Polda NTT, Brimob Polda NTT, Polres Kupang, dan TNI sudah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.

"Situasi sudah bisa dikendalikan oleh pihak keamanan," katanya.
Randy mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya bentrokan antarkelompok warga hingga menyebabkan satu korban meninggal itu.
"Aparat keamanan masih fokus untuk mengamankan situasi dulu, belum tahu apa penyebab terjadinya bentrokan itu," ujar Randy.
Baca: Update Kasus Penyerangan Mapolsek Ciracas, 66 Prajurit TNI AD, AU, dan AL Dijadikan Tersangka,
Menurut dia, akses jalan Timor Raya yang sempat ditutup warga saat bentrokan berlangsung sudah dibuka, sehingga bisa dilintasi kendaraan umum yang hendak menuju Kota Kupang maupun ke beberapa kabupaten di Pulau Timor.
"Kendaraan umum sudah bisa melintas di kawasan Tuapukan. Aparat keamanan masih bersiaga di lokasi bentrokan," tegasnya.

"Dugaan awal, terjadi perselisihan antara korban A dan pelaku AS, sehingga terjadi pembunuhan terhadap korban," kata Johannes Bangun.
Setelah menerima informasi itu, aparat gabungan dari Brimob Polda NTT dan Polres Kabupaten Kupang sebanyak 250 orang, dikerahkan untuk mengamankan situasi tersebut.
Saat ini situasi di lokasi kejadian kata Johannes, sudah berangsur aman. (cr6/hh/ant)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Polisi Tangkap 13 Provokator Tuapukan Kondusif