Seorang Warga Aceh Timur Hilang, Sebelumnya Pamit Cari Janda Bolong, Diduga Tersesat di Hutan
Tak ada yang mengetahui keberadaannya sejak Jumat (2/10/2020) hingga dinyatakan sebagai orang hilang.
TRIBUNNEWS.COM– Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, di hutan Simpang Jernih, dinyatakan hilang di hutan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Tak ada yang mengetahui keberadaannya sejak Jumat (2/10/2020) hingga dinyatakan sebagai orang hilang.
Pria 40 tahun itu terakhir diketahui menggembalakan kerbaunya. Ia kemudian pamit hendak mencari tanaman janda bolong. Ia diduga tersesat.
Ya, seperti diketahui, bunga janda bolong saat ini sedang ngetren, termasuk di kalangan pecinta bunga di Aceh.
Harganya mencapai puluhan juta rupiah.
Mengenai dugaan ini disampaikan Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020).
Baca: Tuntut Pelaku Pembunuhan Ditangkap, Keluarga Korban Bakar 7 Rumah hingga Blokade Jalan
Baca: Warga Duren Sawit Jakarta Timur Ini Dilaporkan Hilang dengan Anaknya, Sempat Minta Uang ke Orang Tua
Baca: Kantong Celana Siswi SMA Tak Kerasa saat Dirogoh Pria, HP iPhone X Tiba-tiba Hilang
Baca: Seorang Pria Ditemukan Tewas setelah 7 Hari Hilang, Diduga Bunuh Diri, Sempat Beri Surat Wasiat
“Usai sarapan Jumat pagi korban minta izin kepada dua temannya (Adik iparnya) untuk memindahkan kerbau, sambil mencari bunga janda bolong di kawasan hutan."
"Tapi usai Salat Jumat korban tak kunjung kembali, biasanya pukul 11.00 korban sudah kembali untuk shalat, tapi hingga usai shalat Jumat hari itu, korban tak kunjung kembali diduga tersesat,” kata Rahmadsyah.
Berhubung hingga seusai Jumat korban tak kembali ke rumah, baru kemudian adik iparnya berusaha mencari ke lokasi pengembalaan kerbau. Tapi hanya kerbau yang ditemukan di lokasi, sedangkan korban tidak ditemukan.

Didampingi Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Ade Candra SH, Rahmadsyah mengatakan saat ini masyarakat Simpang Jernih sedang ngetren mencari bunga janda bolong.
Mereka tergiur dengan harga jual bunga ini mencapai puluhan juta rupiah .
“Jadi saat ini warga Simpang Jernih, banyak tergiur mencarinya (bunga Janda Bolong) karena harganya mahal. Sama seperti saat ngetren batu giok, dan kayu alim,” ungkap Rahmadsyah.
Sebagian warga Simpang Jernih selama ini, jelas Rahmad, sudah ada yang menemukan bunga sejenis bunga janda bolong di kawasan hutan dan dijual dengan harga bervariasi.
Baca: Survei Lokasi Wisata, 91 Warga Tersesat di Hutan Agam, 14 Warga Ditemukan Selamat
Sebelumnya diberitakan, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, dilaporkan hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya.

Korban hilang di kawasan hutan Dusun Pulo Minta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih.
Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, mengatakan, Keuchik Gampong Batu Sumbang, Wahidin (40) telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.
Menurut informasi dari Wahidin, korban hilang sejak Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Korban pergi mengembala kerbau pada Jumat ke kawasan hutan Pulo Munte, namun korban tak kunjung pulang ke rumahnya,” ungkap Rahmadsyah.
Kronologis awal
Seperti diberitakan sebelumnya, Abubakar (40) warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, dinyatakan hilang di hutan saat mengembala kerbaunya Jumat (2/10/2020).
Ternyata, korban sempat minta izin kepada dua teman yang ikut bersamanya saat itu.
Korban minta izin kepada kedua temannya untuk pergi mengembala kerbaunya.
Kedua saksi atau teman korban, menceritakan hal itu, kepada Wahidin Keuchik Gampong Batu Sumbang.
"Kedua saksi ikut bersama korban saat itu, sebelum korban hilang," ungkap Rahmadsyah Camat Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, mengutip keterangan Wahidin, saat melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.
Berdasarkan keterangan kedua saksi, jelas Rahmad, korban hilang saat sedang mengikat kerbau untuk diberi makan di kawasan hutan.
"Sebelum hilang, korban sempat meminta izin kepada kedua saksi tersebut untuk melihat kerbaunya.
Namun korban tak kunjung kembali setelah mengikat kerbaunya, sehingga kedua saksi pun mengecek ke tempat korban mengikat kerbau. Tapi korban tak ditemukan di tempat korban mengikat kerbaunya," jelas Rahmad.
Kemudian, kedua saksi tersebut mencoba mencari korban hingga pukul 18.30 WIB Jumat sore.
Tapi korban tak juga ditemukan, sehingga kedua saksi kembali ke rumahnya di Desa Batu Sumbang karena hari sudah gelap.
Keesokkan harinya, Sabtu (3/10/2020) korban juga tak kunjung kembali ke rumahnya.
Kedua saksi pun melaporkan kejadian itu, ke keuchik Desa Batu Sumbang Wahidin, dan menjelaskan kronologis kejadiannya.
Kemudian Keuchik Wahidin membuat laporan ke Mapolsek Simpang Jernih.
Kemudian Polsek memerintahkan warga secara bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban.(Seni Hendri)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Pengembala Kerbau Diduga Hilang Saat Mencari Janda Bolong di Hutan Simpang Jernih Aceh Timur"