Virus Corona
Jemput Pasien Covid, Tenaga Kesehatan Dilumuri Kotoran Manusia dan Diancam Lewat SMS
Tiga nakes yang dilumuri kotoran manusia tersebut, kata Sudamiran, juga melaporkan apa yang dialami kepada Polrestabes Surabaya.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tenaga kesehatan di Surabaya, Jawa Timur yang dilumuri kotoran manusia saat hendak menjemput pasien Covid-19 di Rusun Bandarejo, Kecamatan Sememi, ternyata juga mengalami ancaman melalui short message service ( SMS).
Informasi itu disampaikan salah satu nakes yang melapor ke Polrestabes Surabaya.
"Nanti juga akan kami proses melalui Undang-Undang ITE," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020) sore.
Tiga nakes yang dilumuri kotoran manusia tersebut, kata Sudamiran, juga melaporkan apa yang dialami kepada Polrestabes Surabaya.
Polrestabes Surabaya tentu akan memproses laporan tersebut dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
"Beberapa saksi belum bisa dihadirkan karena kami menunggu hasil tes swab," ujar dia.
Seperti diberitakan, beberapa tenaga kesehatan mendapatkan perlakuan tidak wajar saat menjemput pasien Covid-19 di wilayah Kecamatan Sememi Surabaya Selasa (29/9/2020).
Keluarga pasien yang tidak terima jika anggota keluarganya dijemput tenaga kesehatan berpakaian hazmat lalu melumurkan kotoran manusia ke tubuh tenaga kesehatan tersebut.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, peristiwa itu terjadi di Rusun Bandarejo Surabaya.
"Kejadiannya tanggal 29 kemarin," kata Febri, seperi dilansir dari Surya.co.id, Rabu (30/9/2020).
Kejadian terjadi saat Pemkot Surabaya menggelar tes swab di rusun tersebut pada 23 September 2020 kemarin.
Kemudian hasilnya keluar 28 September.
Petugas puskesmas lalu melakukan tracing atau pelacakan kepada pasien dengan inisial Mr X.
• Cekcok di Warung Pecel Lele, Oknum Polisi Bacok Sopir Travel
"X ini ternyata ada komorbidnya, sehingga harus dibawa ke rumah sakit rujukan, harus dibawa ke BDH," terang Febri.
Namun, keluarganya menolak, terutama istri dan anak keduanya.
Pemkot pun akhirnya melakukan mediasi antara Satgas, pihak kecamatan dengan anak pertama pasien tersebut.
Lantaran sudah menemui kata sepakat, petugas pun akhirnya akan membawa pasien tersebut untuk dirawat di rumah sakit.
Namun, istri dari pasien ini masih saja menolak.
• Ruben Onsu Coba Memahami Masalah Rizki DA
Petugas yang sudah mengetahui gelagat keluarga ini akan melancarkan perbuatan tak menyenangkan itu, sudah berusaha mengingatkan.
"Namun, tetap saja enggak nerima, terus gitu ke baju hazmatnya petugas," ujar Febri.
Petugas memang tak melawan.
Sebab, mereka menyadari tengah menjalankan tugas kemanusiaan.
Pasien itu akhirnya dapat dibawa untuk dirawat di rumah sakit.
Seluruh keluarga pasien pun menjalani swab.
• Gugus Tugas Ciracas Bantah Adanya Klaster Covid-19 di Rusun BlK Pasar Rebo
Ia berharap kejadian ini tak terulang.
Sebab, dalam situasi seperti ini kesadaran bersama menjadi poin penting.
Apalagi, situasi wabah ini belum sepenuhnya reda.
"Ini kan untuk kebaikan bersama, agar bisa terus memutus mata rantai ini, penyakit ini bukan aib," kata Febri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tenaga Kesehatan yang Dilumuri Kotoran Manusia Dapat Ancaman Lewat SMS" dan "Tenaga Kesehatan di Surabaya Dilumuri Kotoran Saat Jemput Pasien Corona"