Sakit Hati Dimarahi karena Belum Sanggup Beli Rumah, Pria Ini Bunuh Istri Siri
Korban pembunuhan itu ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni Desa Bandar Klippa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/8/2020).
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Fitri Yanti (44) tewas mengenaskan. Korban pembunuhan itu ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni Desa Bandar Klippa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/8/2020).
Sebelum tewas dibunuh dengan luka akibat benda tajam di lehernya, Fitri Yanti yang pernah cari nafkah sebagai pengemudi ojek online itu, sempat menghubungi anaknya.
Saat dihubungi kembali, anak tak kunjung mendapat jawaban dari ibu pada Sabtu (29/8/2020).
Ponsel Fitri Yanti sudah tak aktif.
"Itu malam hari sekitar jam 21.00, mama telepon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana," ucap Farhan.
Namun ketika Farhan balik menghubungi ibunya, ponsel Fitri sudah tak bisa dihubungi. Ia diduga telah dibunuh saat itu.
Baca: Polisi Amankan Asbak Rokok di TKP, Jejak Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Gadisnya Masih Misteri
"Dua puluh menit kemudian kutelepon lagi sudah enggak aktif," ujar Farhan.
Berdasarkan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Fitri Yanti yakni suami sirinya, Fery Pasaribu (55).
Menurut keterangan keluarga korban, Fitri yang telah memiliki anak, menikah dengan pelaku pada tahun 2015.
Setelah menikah, mereka sempat tinggal serumah selama sekitar 5 bulan.
Namun kemudian Fitri tinggal bersama anaknya di Jalan Bromo. Semenjak saat itu, Fitri tak lagi berhubungan dengan pelaku.
Diketahui, korban juga sempat dianiaya oleh keluarga pelaku.

Fery Pasaribu sempat merasakan amukan dari keluarga korban saat digelandang menuju sel tahanan di Mapolrestabes Medan sebelum dan setelah konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020). Tersangka membunuh istri sirinya dengan cara menyayat leher korban dengan pisau setelah diajaknya makan malam. (kompas/dewantoro)
Ajak makan malam
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengemukakan, sebelum dibunuh, pelaku mengajaknya makan malam bersama, Sabtu (29/8/2020).
Mereka berdua berboncengan. Namun, saat itu korban melihat ada benda menonjol di depan pakaian tersangka.
Baca: Kim Jong Un Minta Maaf Atas Pembunuhan Pejabat Korea Selatan, Terungkap 10 Tembakan Dilepaskan
Baca: Update Kasus Pembunuhan & Mutilasi di Kalibata City, Polisi Akan Periksa Kejiwaan Kedua Pelaku
Saat ditanya benda apa, pelaku menjawab benda itu adalah pisau.
"Setelah dijawab itu pisau, korban mengatakan bunuh saja saya. Biar aku gak minta nafkah lagi sama kau. Ini keterangan tersangka. Seketika itu juga kemudian tersangka langsung menggorok leher korban. Itu di pinggir jalan,” kata Riko.

Pengakuan pelaku
Fery Pasaribu menjelaskan, ia membunuh sang istri siri karena sakit hati kerap dimaki dan dimintai rumah oleh korban.
“Dari keterangan awal, tersangka menyampaikan motifnya sakit hati karena sering dimaki-maki oleh korban. Pengakuan tersangka, korban minta dibelikan rumah dan tersangka belum bisa menyanggupi,” katanya.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku rupanya telah merencanakan pembunuhan sejak seminggu sebelumnya.
Baca: Kasus Pembunuhan HRD di Pasar Baru Mansion, Pelaku Lihat Cara Mutilasi Manusia Lewat Youtube
“Karena itu tersangka dikenakan pasal 340 dan atau 338 KUHPIdana, anacamannya hukuman mati," ujarnya.
Tangis anak korban
Pembunuhan yang dialami Fitri Yanti menyisakan duka mendalam bagi putrinya, Rani (23).
Rani tampak menangis menuturkan jika sang ibu sempat ketakutan karena pelaku telah lama mengancam keselamatan nyawa.
Tahun 2018, pelaku bahkan pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga hingga wajahnya lebam-lebam.
Sebelum pembunuhan, Rani mengatakan terakhir bertemu ibunya pada Jumat (28/8/2020).
Ketika itu, ibunya berniat kembali berjualan di Pajak Halat.

"Itu hari ketiga mama jualan di Pajak Halat. Saya sempat bilang, yakin mama jualan di situ, nanti diapain lagi sama keluarga dia (pelaku)," katanya.
"Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya," tutur Rani.
Rani tak menyangka, sehari usai bertemu ibundanya, Fitri benar-benar dibunuh secara sadis. (TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Bunuh Saja Saya. Biar Aku Gak Minta Nafkah Lagi Sama Kau"