Jumat, 3 Oktober 2025

Kolaborasi FishOn dan Pemkab Trenggalek Ajak Nelayan Go-Digital

Bupati Arifin menjelaskan, program yang dijalankan bersama startup teknologi fishOn ini merupakan upaya pemerintah

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Bupati Trenggalek H Mochamad Nur Arifin meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat Trenggalek sekaligus meresmikan Gerai Nelayan Berdaulat Prigi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (24/9/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Trenggalek H Mochamad Nur Arifin meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat Trenggalek sekaligus meresmikan Gerai Nelayan Berdaulat Prigi, hari ini, Kamis, 24 September 2020 di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Program ini merupakan program nasional yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan telah diluncurkan tahun lalu oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Bupati Arifin menjelaskan, program yang dijalankan bersama startup teknologi fishOn ini merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di pesisir, khususnya nelayan tangkap dan menyasar nelayan kecil dengan kapal berukuran di bawah 10 gross ton.

Baca: Gelar Safety And Healthy Campaign, KSOP Tarakan Bagikan Life Jacket & Sosialisasi Masker Ke Nelayan

Program ini menitikberatkan pada 3 (tiga) masalah utama nelayan kecil, yaitu permodalan, teknologi penangkapan ikan dan pemasaran. fishOn sebagai startup teknologi menggandeng Bank BNI, Komunal dan PNM Mekaar sebagai solusi permodalan.

“Akses permodalan (nelayan) selalu menjadi kendala utama untuk nelayan dapat dikatakan berdaulat. Ketergantungan dengan pinjaman modal dari sektor keuangan informal seperti tengkulak dan rentenir serta sistem ‘ijon’, membuat para nelayan kecil tidak memiliki posisi tawar pada saat menjual hasil tangkap mereka,” ujar Bupati Arifin.

Pemberian modal oleh para mitra fishOn ini diberikan dalam bentuk uang elektronik dan langsung masuk dalam saldo yang terdapat dalam aplikasi. Sehingga, saldo modal operasional dalam bentuk cashless ini menjadi cara baru bagi nelayan dalam bertransaksi.

Baca: Cerita Nelayan Terombang-ambing di Lautan 3 Hari, Masuk Dalam Kotak Ikan hingga Diselamatkan Tim SAR

Kemudian, para nelayan yang telah memiliki saldo elektronik ini dapat berbelanja kebutuhan melaut seperti BBM dan ransum perbekalan di Gerai Nelayan Berdaulat Prigi yang dimiliki oleh Koperasi Syariah Madani Maslahah Indonesia atau yang biasa disebut Madani Mart.

Acara peluncuran kerja sama ini juga dihadiri Dedy Miharja, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kedeputian Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.

Dedy Miharja menjelaskan, melalui program ini, nelayan diberikan aplikasi berbasis android yang dapat memandu nelayan untuk menuju posisi berkumpulnya ikan.

Dengan program ini nelayan tidak lagi mencari ikan, namun nelayan menangkap ikan karena fishOn memberikan informasi prediksi posisi ikan melalui citra satelit yang telah diolah oleh tim ahli.

“Nelayan mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak dan pastinya lebih efisien waktu dan biaya” ujarnya.

Menurut dia, program ini merupakan manifestasi dari Kepres No.18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang memuat target peningkatan devisa dari sektor kelautan dan perikanan menjadi 8 miliar dolar AS dan peningkatan indeks konsumsi ikan nasional menjadi 70 kg per orang per kapita.

CEO fishOn Fajar Widisasono di kesempatan sama menjelaskan, kunci keunggulan program ini terletak pada kemampuan menyerap hasil tangkap nelayan dengan harga terbaik.

Untuk mewujudkannya, fishOn menggandeng startup e-commerce khusus untuk produk perikanan yaitu Sahabat Gemarikan.id dan BUMN Perikanan Perum Perindo.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh nelayan binaan fishOn, tidak akan kesulitan mendapatkan akses pasar, karena Pemerintah hadir melalui Perum Perindo untuk memastikan hasil tangkap nelayan diserap oleh Perindo, untuk kemudian diproses dan dijual melalui e-commerce Sahabat Gemarikan.id,” kata Fajar.

Untuk menghindari monopoli oleh BUMN dan agar para pedagangikan mendapat kesempatan yang sama, fishOn bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan lelang ikan online.

“Jadi baik Perum Perindo maupun para bakul wajib mendownload aplikasi android Lelang Ikan Online dan mengisi saldo e-money untuk dapat mengikuti lelang secara online," beber Fajar.

"Skema lelang online ini untuk menjamin lelang dilakukan secara fair dan transparan yang akhirnya menguntungkan para nelayan. Para peserta lelang pun mendapatkan ikan dengan harga yang lebih murah karena langsung mendapatkan akses ke nelayan,” lanjutnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati menyatakan, pelaksanaan lelang ikan online ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam memungut retribusi lelang dari para nelayan dan para pembeli.

“Diharapkan lelang ikan online ini akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan tangkap,” kata Cusi.

Terpisah, Aditya Pradewo, CEO Sahabat Gemarikan.id menambahkan, Sahabat Gemarikan.id hadir karena terinspirasi dari pandemi covid-19.

“Saya melihat kebiasaan belanja masyarakat saat ini sudah bergeser ke online, himbauan tetap dirumah saja selama pandemik membuat kami ingin menghadirkan ikan segar berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah,” ujarnya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk menjadi “stock point”, yaitu dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id. Siapa saja dapat menjadi mitra outlet, cukup dengan mendaftarkan diri dengan mengisi form di https://bit.ly/sahabatgemarikan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved