Virus Corona
Rumah Makan Kepala Manyung Bu Fat jadi Klaster Baru Covid-19 di Semarang, 25 Orang Jalani Tes Swab
Sebuah rumah makan di daerah Krobokan, Semarang Barat, Kepala Manyung Bu Fat, menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Semarang.
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah rumah makan di daerah Krobokan, Semarang Barat, Kepala Manyung Bu Fat, menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Semarang.
Satu orang karyawan dinyatakan positif corona dan dirawat di rumah sakit.
Sebanyak 25 orang pun telah menjani tes swab.
Kemudian, Dinas Kesehatan melakukan tracking atau penelusuran terhadap seluruh kontak erat dan keluarga karyawan rumah makan tersebut.
"Memang ada klaster baru. Tadinya Krobokan mulus tidak ada kasus."
"Satu dari yang kerja disitu dirawat di rumah sakit. Teman-teman Dinkes dapat notifikasi hasil, kemudian kami tracking ketemu yang lain," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, Jumat (11/9/2020).
Hakam tidak menyebutkan berapa orang yang terkonfirmasi positif dari klaster rumah makan.
Namun, dia mengatakan sudah melakukan swab terhadap 20-25 kontak erat dan keluarga yang bersangkutan.
Sementara data dalam laman instagram Dinkes Kota Semarang per Kamis (10/9/2020) pukul 16.00, jumlah kasus Covid-19 di Kelurahan Krobokan terdapat 20 orang.
"Awalnya kami lakukan 20-25 orang. Dari situ awal ketemu lima, terus berkembang."
"Sekarang sudah ada yang konversi (negatif)," jelasnya.
Untuk tracking terhadap pembeli, Hakam mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung ke rumah makan tersebut dalam dua minggu terakhir dan mengalami gejala untuk datang ke puskesmas terdekat agar dilakukan pemeriksaan.
Baca: Hasil Survei: Warga Jerman Lebih Takut Donald Trump Daripada Virus Corona
Baca: Pasien Covid-19 Sembuh di 13 Provinsi Indonesia Ini Melebihi Temuan Kasus Baru Positif Corona
Baca: Satu Keluarga di Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Corona, Jenazahnya Dimakamkan Berbarengan
"Pengunjung rumah makan, kalau dia menyodorkan diri ke Puskesmas akan kami swab," tambahnya.
Dia tidak mengetahui secara pasti bagaimana penularan Covid-19 di rumah makan tersebut.
Saat ini rumah makan itu telah ditutup dan dilakukan sterilisasi.
"Ketika sudah sudah steril, silakan kalau mau beroperasi lagi," ucapnya.
Temuan baru ini menjadi tambahan klaster penyebaran covid-19.
Hakam menyebut, sejauh ini sudah ada lebih dari 40 klaster penularan di Kota Semarang.
Beberapa klaster yang masih aktif terjadi penularan antara lain klaster perusahaan, tenaga kesehatan (nakes), dan pasar tradisional.
Beberapa hari terakhir ini angka kasus Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami kenaikan.
Hingga Jumat (11/9/2020) pukul 13.00, ada 556 kasus aktif.
Petugas Dinas Kesehatan terus melakukan penelusuran terhadap kontak erat dari klaster yang masih aktif.
Pihaknya juga menyasar kelompok rentan.
"Dua minggu ini pasien-pasien suspek di puskesmas sudah kami swab.
Kalau ditemukan secara cepat mereka tidak sampai masuk ke RS karena sudah diketahui sejak dini.
Mereka bisa isolasi mandiri di rumah," paparnya.
Update terakhir pada Jumat 11 September 2020 ,total kasus terkonfirmasi di Semarang mencapai 6.846.
Dengan rincian 526 kasus masih menjalani perawatan, 3767 dari dalam Kota Semarang, dan 159 berasal dari luar Kota Semarang.
Pasien sembuh mencapai 5643 dan meninggal sebanyak 677 kasus.
Untuk kasus suspek sebanyak 341 kasus.
Sedangkan dari data yang dirilis oleh Instagram @dkksemarang pada Kamis 10 September 2020 pukul 16.00 WIB, kasus positif tertinggi masih ada di Kecamatan Semarang Barat.
Disusul kecamatan Banyumanik dan Pedurungan.
Sedangkan kasus positif paling sedikit ada di Kecamatan Tugu.
(Tribun Jateng/ Eka Yulianti Fajlin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Kepala Manyung Bu Fat Semarang Jadi Klaster Baru Covid, 25 Orang Diswab, Bagaimana Nasib Pengunjung?"