12 Tahun Kerja Jadi ART Sri Sahni Tidak Digaji, Keluarga dan Polisi pun Datang Geruduk Rumah Majikan
Satu keluarga asal Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menggeruduk satu keluarga di Kompleks Tasbi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Satu keluarga asal Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menggeruduk satu keluarga di Kompleks Tasbi Medan bersama anggota olisi setempat.
Pasalnya, satu anggota keluarga mereka yang menjadi asisten rumah tangga di Medan melaporkan sudah 12 tahun kerja tetapi tidak digaji.
Sri Sahni Lingga (30), seorang asisten rumah tangga, diduga tak mendapat gaji selama 12 tahun bekerja di rumah majikannya, Kompleks Tasbi Medan.
Keluarga Sri Sahni Lingga dan polisi menggeruduk rumah tersebut pada Sabtu (23/8/2020) pukul 16.51 WIB.
Baca: Seorang ART Diduga Tak Digaji 12 Tahun, Awalnya Hendak Kabur, Tak Bisa Komunikasi dengan Keluarga
Kepada awak media, saksi bermarga Naibaho menceritakan hal ini terungkap setelah dia bertemu dengan Sri Sahni Lingga pada 16 Agustus 2020.
Naibaho bekerja sebagai pengantar air mineral di Kompleks Tasbi Medan.
Saat pertemuan, korban mengaku ingin pulang ke rumah keluarga di Sumbul, Kabupaten Dairi.
"Awalnya 16 Agustus, korban Boru Lingga cerita sama saya mau pulang dan mencari keluarga di Dairi karena 12 tahun bekerja tidak pernah digaji," tuturnya kepada Tribun Medan.
Baca: Potret Kemewahan Azura Luna Termasuk Apartemen Eksklusif di Hong Kong, ART Ditipu & Tak Digaji
Bahkan, ia menjelaskan bahwa korban tidak pernah berhubungan selama 12 tahun dengan keluarga.
"Dia rencana mau kabur, jadi kubilang, enggak usah kabur. Nanti kalau kabur dibilang hilang barang jadi bisa dituntut," jelasya.
Lalu, Naibaho mencari keluarga Sri Sahni Lingga dari postingan di Facebook dan menemui mereka di Kabupaten Dairi.
"Jadi saya inisiatif tanggal 17 Agustus langsung ke lokasi keluarga di Dairi, karena saya sebarkan kasus ini ke facebook tanggal 16 Agustus. Jadi jumpalah kami di Sumbul dengan keluarga untuk konsultasi dengan keluarganya," tambah Naibaho.
Lalu, sesuai kesepakatan dengan keluarga, Naibaho bertemu dengdan korban pada 21 Agustus 2020.
"Saya sampaikan, besok keluargamu datang kemari. Lalu dia ngomong tapi jangan tahu majikanku, kalau tahu bahaya," ungkapnya.
Keluarga hadir ke rumah majikannya di Kompleks Tasbi namun tak dibukakan pintu hingga akhirnya melaporkan kepada polisi.