Minggu, 5 Oktober 2025

Belum Sempat Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim di Bekasi Meninggal Dunia

Keduanya belum sempat menjalani operasi pemisahan lantaran belum memenuhi syarat, di antaranya berta badan.

Editor: Ifa Nabila
Warta Kota/ Muhammad Azzam
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjenguk bayi kembar siam Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi warga Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi kembar siam Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi (Rahman-Rahim) akhirnya meninggal dunia, Rabu (18/8/2020) pukul 23.00 WIB.

Keduanya belum sempat menjalani operasi pemisahan lantaran belum memenuhi syarat, di antaranya berta badan.

Mereka adalah warga Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, Jawa Barat.

Orangtua Rahman-Rahim, Romi Darma Rachim (35) membenarkan kabar duka tersebut.

"Iya mas (meninggal), malam 23.30 WIB. Ini saya lagi mau tahlil," kata Romi melalui pesan Whatsapp, pada Kamis (20/8/2020).

Baca: Bayi Kembar Siam Anaya dan Inaya akan Dioperasi 90 Dokter, Ditunda Dulu karena Corona

Romi mengungkapkan bayi kembarnya itu meninggal karena sakit sebelum dilakukan operasi pemisahan.

"Meninggal sakit sebelum dioperasi,"singkat Romi.

Sebelumnya diberitakan, bayi kembar siam Rahman-Rahim asal Kota Bekasi tak kunjung dilakukan operasi pemisahan.

Penyebab bayi kembar siam belum dioperasi karena berat badan bayi masih belum ideal untuk dilakukan tindakan operasi pemisahan.

Hal itu diungkapkan oleh Romi Darma Rachim, ayah bayi kembar siam Rahman-Rahim, Jumat (22/11/2019) lalu.

Romi menuturkan, seharusnya bayi kembar siamnya berusia 14 bulan sudah bisa dilakukan operasi berdasarkan usia.

Baca: POPULER: Ibu Tenggelamkan Bayi di Kolam Apartemen Berkali-kali | Warga Cium Jenazah Pasien Corona

Akan tetapi, berat badan belum memenuhi syarat untuk dilakukan operasi

"Berat badan katanya sih harus lebih dari 10 kilogram baru bisa. Tapi anak saya sekarang baru 10,5 kilogram. Itu terlalu mepet karena kan pas dioperasi berat badannya jadi turun," kata Romi

Untuk memenuhi kebutuhan berat badan anak kembarnya, Romi terus memberikan asupan gizi agar berat badan bayi kembarnya naik.

Selain itu, bayi kembarnya juga harus rutin melakukan kontrol di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta tempat Rahman-Rahim lahir.

Tim Dokter dari RSUD Kota Bekasi telah melakukan perhatian khusus memantau pertumbuhan berat badan bayi kembar siam tersebut berjalan baik.

"Saya terus usaha, didukung Pemkot Bekasi. Terakhir didukung Gubenur Jabar Kang Emil soal asupan makanan bayinya biar bertambah berat badannya," ucapnya.

Rahman-Rahim juga diberikan susu khusus dan asupan bubur bayi setiap harinya.

"Susunya khusus merek Infatrini karena kalorinya lebih tinggi untuk baikin berat badan. Terus juga kan dibantu makan pakai bubur," ucap dia

Romi menambahkan, untuk biaya operasi tidak ada masalah.

Pasalnya, pihak Pemkot Bekasi akan menjamin biaya operasi pemisahan tersebut. Ditambah ada penggalangan dana yang dilakukan masyarakat untuk Rahman-Rahim.

"Kalau biaya operasi tidak ada masalah, Pemkot sudah jamin dan sudah ada penggalangan dana. Kalau jadwal operasibelum tahu, ya sekitar tiga bulan kedepan sambil melakukan peningkatan berat badan ideal untuk bisa operasi," ujarnya.

Rahman-Rahim yang merupakan anak ketiga dan keempatnya yang lahir melalui operasi caesar di RS Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat, pada 24 September 2018.

Bayi terlahir dalam kondisi dempet di bagian hati dan jantung. Salah satu bayi menderita Dandy-Walker Syndrome. (Wartakotalive/Muhammad Azzam)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim di Bekasi Meninggal Dunia sebelum Jalani Operasi Pemisahan

 
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved