Cerita Petugas Paskibra di Bolmong, Kesulitan Bernapas saat Harus Pakai Masker Sambil Berbaris
Dua gadis remaja beruntung di Bolmong pada 17 Agustus ini adalah Anisa Nur Asnia dan Apsariolopita.
TRIBUNNEWS.COM - Dua gadis remaja beruntung di Bolmong pada 17 Agustus ini adalah Anisa Nur Asnia dan Apsari Kolopita.
Keduanya mencatat rekor karena jadi pengibar bendera dua kali berturut turut.
Yakni 2019 hingga 2020 ini. Pendemi Covid menyebabkan keduanya bertugas dua kali.
Sudah berpengalaman tapi bukan berarti itu mudah.
Anisa mengaku sempat kesulitan bernapas.
"Pakai masker sambil berbaris bikin kesulitan bernapas," kata dia.
Ia menyiasatinya dengan berbagai cara.
Baca: SBY Bersama 3 Cucunya Ikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Secara Virtual di Cikeas
Baca: Detik-detik Proklamasi di Jalanan Tulungagung, Pengendara Harus Turun & Berdiri di Samping Kendaraan
Baca: TNI AL Peringati Detik-detik Proklamasi Secara Virtual

Salah satunya dengan berlatih pernapasan.
Apsari pun mengalami kesulitan yang sama.
"Rasanya ngos ngosan," ujar dia.
Apsari mengaku lebih berat bertugas tahun lalu ketimbang tahun ini.
Hanya saja sensasinya sama.
"Kepuasan tetap sama, kami berdua meneteskan air mata haru usai bertugas," kata dia.
Berbeda dengan Apsari dan Anisa, lega dirasakan oleh tiga purna Paskibraka Kotamobagu yang kembali dipercaya untik mengibarkan bendera, pada Upacara HUT ke-75 RI, di Lapangan Boki Hontinimbang, Senin (17/8/2020).
Gita Putu Siwyandra yang dipercayakan membawa bendera mengatakan, sangat senang bisa terpilih jadi anggota Paskibraka.
"Meski ini kedua kalinya, namun sempat terkejut dan kaget karena dapat panggilan jalankan tugas ini," jelasnya.
Meski ini sudah kedua kalinya, bukan berarti tak ada gugup yang dirasakan.
"Gugup, tapi sudah dihilangkan, meski kedua kalinya, tapi harus tenang dan tidak gugup," ujar alumni SMA Katholik Theodorus ini.
Ia mengatakan, baru ditunjuk sebagai pembawa bendera pengibaran, pagi setelah berdoa.
"Kami dua minggu dilatih, tapi baru tadi disampaikan bawa bendera," katanya.
Namun, ia dan rekannya lega saat selesai melaksanakan tugas dengan baik.
"Senang, karena tidak ada kesalahan, berjalan lancar tanpa hambatan," ujarnya.
Masker yang harus digunakan sempat membuatnya sedikit susah bernafas.
"Agak susah sedikit, tapi tidak masalah, bisa diatasi, karena latihan juga pakai masker," jelasnya.
Ia berharap, agar situasi pandemi segera berakhir dan tahun depan ada Paskibraka baru.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul "Kisah Paskibraka Bertugas saat Pandemi, Anisa Sempat Kesulitan Bernapas"