Selasa, 30 September 2025

Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng

Bangunan yang tersusun dari batu-batu balok sepanjang sekitar 40 cm itu mulanya hanya terlihat sepanjang sekitar 10 meteran

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Situs diduga Ondo Budho di gunung Sipandu Dieng 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzaki


TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA -
Misteri situs diduga Ondo Budho di bukit Sipandu Dieng hingga kini masih belum terpecahkan.

Situs itu sempat diteliti oleh arkeolog Aryadi Darwanto.

Bangunan yang tersusun dari batu-batu balok sepanjang sekitar 40 cm itu mulanya hanya terlihat sepanjang sekitar 10 meteran.

Tetapi setelah tanah terusannya digali, susunan batu itu ternyata masih menyambung dan belum diketahui sampai mana ujungnya lantaran terkubur tanah.

Aryadi kemudian menggali sedikit tanah di sisi struktur batu yang ditemukan.

Ternyata, anak tangga untuk menyimpulkan situs itu sebagai Ondo Budho juga belum ditemukan.

Ia justru menemukan batu berbentuk lempeng atau persegi yang memiliki permukaan halus.

Tetapi bagian bawahnya yang menempel tanah tidak rata alias kasar.

Baca: Hari Pertama Pembukaan Objek Wisata Dieng, Pengunjung Membeludak, Homestay Sekitar Candi Penuh

Ia menyangsikan jika batu itu anak tangga karena ukurannya terlalu lebar untuk pijakan kaki orang dewasa.

Aryadi justru menduga itu bagian dari bangunan tangga yang sengaha dibuat tanpa anak tangga, atau model perosotan.

Fungsinya, tangga ini bukan untuk lalu lalang pejalan kaki, melainkan akses gerobak pengangkut barang.

"Sumber dari Belanda menyebut, ada dua jenis Ondo Budho, yakni yang memiliki anak tangga dan yang tidak memiliki anak tangga," katanya, Rabu (5/8/2020).

Temuan ini pun sepertinya memiliki benang merah dengan mitos yang berkembang di masyarakat setempat di Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur selama ini.

Fauzi, warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan mengatakan, jauh sebelum masyarakat luar heboh soal temuan ini, warga setempat sudah mengetahui ada banyak benda purbakala yang berserak di gunung Sipandu.

Susunan batu memanjang yang diduga situs Ondo Budho itu pun sudah diketahui keberadaannya oleh warga sejak lama.

Hanya, warga tidak mengetahui nama bangunan itu berikut nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Alhasil, oleh warga, benda purbakala itu dibiarkan begitu saja.

"Itu sudah lama, cuma warga gak tahu itu bangunan apa,"katanya

Di gunung Sipandu, memang ditemukan banyak batu kuno berserak di lahan pertanian warga maupun di sejumlah titik di jalur pendakian menuju puncak.

Dilihat dari karakternya, batu-batu yang sebagian sudah patah itu mirip dengan material situs diduga Ondo Budho di tempat terpisah di gunung itu.

Warga, kata dia, bahkan pernah menemukan bangunan candi di gunung tersebut.

Warga setempat sempat mencoba menggalinya secara manual namun gagal karena tingkat kesulitannya.

Sayang, belakangan, saat warga mencarinya lagi, candi itu tidak ditemukan.

Ia menduga, candi itu masih ada hanya lokasinya yang belum diketahui.

Bisa juga, keberadaannya sulit ditemukan karena sudah tertutup semak dan rerumputan.

"Dulu ditemukan candi, sebagian terkubur, sempat mau digali tapi tidak bisa,"katanya

Gunung Sipandu punya arti tersendiri bagi warga.

Nama Sipandu konon diambil dari tokoh pewayangan Pandu Dewanata, ayah dari para Pandawa.

Nama para Pandawa pun diabadikan menjadi nama candi di komplek candi Arjuna Dieng.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng Perbatasan Banjarnegara-Batang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved