Berita Viral
VIRAL Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Pelaku Kirim Video Porno hingga Ajak Bertemu
Viral pelecehan seksual berkedok riset swinger. Korban mengungkap sejumlah tindakan pelaku.
TRIBUNNEWS.COM - Modus pelecehan seksual berkedok riset kembali terbongkar.
Kali ini, seorang pria yang mengaku sebagai dosen mendekati sejumlah targetnya dengan modus penelitian swinger alias tukar pasangan.
Tiga korban dalam kasus ini kemudian bersama-sama menemui pelaku berinisial BA tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, BA mengakui, penelitian swinger-nya hanyalah modus untuk memenuhi fantasi seksualnya saja.
Ia lantas diminta untuk melakukan permintaan maaf terbuka dalam bentuk video.
"Saya atas nama BA ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata."
"Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat," ungkap BA dalam video.
Baca: Viral Pelecehan Seksual dengan Kedok Riset Swinger, Akui Ingin Berfantasi Secara Virtual
Pelecehan seksual berkedok penelitian swinger ini pertama kali terungkap dari unggahan akun Facebook seorang korban berinisial, LA, pada Kamis (30/7/2020) lalu.
Pengakuan LA tersebut lantas membuat sejumlah korban lainnya berani untuk angkat bicara.
Satu di antaranya yaitu korban berinisial ID, yang saat ini juga menjadi pengacara dalam kasus ini.
ID mengaku, BA mendekatinya dengan modus yang sama seperti yang dilakukan terhadap LA, yaitu penelitian.
Menurut unggahan akun Facebook ID, ada sekitar 50-an korban yang telah terdata.
Kepada Tribunnews.com, ID mengungkapkan, banyak korban lainnya yang mendapat tindakan lebih parah.
ID menyebutkan, beberapa korban mengaku mendapat kiriman foro kelamin hingga video porno dari BA.
"Ternyata banyak yang lain-lain lebih parah, eksplisit konten, ada yang dikirimin foto kelaminnya, tapi langsung dihapus karena jijik ya korban."
"Ada yang dikirimin video porno, ada yang pernah diajakin ketemu, tapi batal karena yang diajak membawa pacar," jelas ID pada Tribunnews.com, Selasa (4/8/2020).
BA Pakai Banyak Modus untuk Lakukan Pelecehan Seksual
Lebih lanjut, ID mengungkapkan, pelecehan seksual yang dilakukan BA sebenarnya menggunakan modus yang beragam.
Hal itu ia ketahui dari berbagai laporan para korban.
ID mengatakan, modus yang digunakan BA selalu disesuaikan dengan target sasaran.
"(Modus) tergantung targetnya. Kalau targetnya psikolog, dia akan bilang konsultasi psikologi."
"Kalau orang mau menerbitkan buku, dia pendekatannya lewat buku," kata ID.
Menurut ID, BA telah menyasar berbagai komunitas.
"Jadi semua komunitas yang ada, dia sasar."
"Komutinas menulis iya, dia pernah ke lingkungan psikolog-psikolog, lingkungan kesehatan, teman-teman Facebook perempuannya, dia japri," ujar ID.
ID menyebutkan, BA mengaku menghubungi targetnya secara acak.
Namun, mayoritas target sasaran BA merupakan perempuan-perempuan berjilbab.
"Menurut pengakuannya, dia japri random dan hampir semuanya berjilbab," kata ID.
Kronologi Pelecehan Seksual
ID menceritakan, pelecehan seksual yang dilakukan BA terhadapnya ini bermula pada akhir Maret 2019 lalu.
Menurut ID, awalnya BA menanyakan mengenai penelitian pada dirinya.
Mengira BA seorang dosen, ID pun tak memiliki pikiran negatif terhadapnya.
ID menuturkan, BA awalnya menanyakan apakah berkenan apabila isu yang dibahas adalah tabu.
"Saya bilang, 'isu tabu kan nggak masalah, itu kan tergantung tulisannya, metodenya, tergantung tujuannya mau apa, kan sekarang juga banyak tulisan atau penelitian misalnya tentang prostitusi, tapi kan tujuannya apa, misalnya bagaimana menyelesaikan masalah itu,'" cerita ID.
"Kalau soal isu aku nggak tertarik, nggak mau bahas. Kalau soal penelitiannya ok," sambungnya.
Baca: Pelecehan Seksual Modus Penelitian Swinger oleh Dosen di Yogyakarta, Kronologi hingga Jumlah Korban
Percakapannya dengan BA kemudian sempat terhenti beberapa lama.
Namun, ID mulai menyadari adanya keanehan.
Ia pun mulai membalas pesan-pesan BA dengan jawaban ala kadarnya.
Setelah itu, tiba-tiba BA kembali muncul tapi dengan menyamar sebagai istri BA sendiri.
"Tiba-tiba munculah seolah-olah istrinya, pura-pura sedih lah, tertekan lah, segala macam," kata ID.
Menurut ID, BA memunculkan sosok istrinya yang seolah tengah tertekan karena BA terus mengajaknya untuk swinger.
"Dia memakai akun istrinya untuk seakan berkeluh kesah tentang suaminya, (dia bilang) 'suamiku mengajak swinger dengan pasangan lain, aku harus gimana ya? Mereka datang tadi malam. Aku diperlakukan gini, kami bareng,' gitu-gitu," ungkap ID.
Baca: Tanggapi Kasus Fetish Kain Jarik, Polda Jawa Timur Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Seksual
ID pun lantas mengatakan tidak nyaman dengan perbincangan tersebut.
BA yang menggunakan akun istrinya itu pun tak lagi menghubunginya.
ID sempat mengira semua telah berlalu.
Sampai akhirnya, ia mendengar pengakuan korban lain, LA yang mengalami kejadian sama seperti dirinya.
"Saya pikir itu kan sudah berlalu, sampai kemarin Kamis saya baca cerita LA, sama modusnya, penelitian," kata ID.
Setelah pengungkapan kejadian tersebut, menurut ID, ia beserta LA dan seorang korban lainnya telah menemui BA secara langsung.
Dalam pertemuan tersebut, BA mengakui, penelitiannya adalah kebohongan.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)