Minggu, 5 Oktober 2025

Kronologi Oknum Kades di Mamasa Sulbar yang Berpesan ke Anak Jangan Masuk Politik

Elsi tak menduga akan menjadi janda di hari suaminya sebagai Kepala Desa Buangin harus menyalurkan bantuan langsung tunai

Editor: Eko Sutriyanto
Pixabay
ILUSTRASI 

"Pertama kali saya temukan, saya langsung kaget. Tapi saya tidak langsung sentuh. Saya kembali beritahu bahwa kepala desa sudah gantung diri," kata Teopilus.

Tak lama, Teopilus datang kembali bersama rombongan Camat Elim dan anggota Bhabinkamtibmas. Warga ikut membantu menurunkan mayat Pelipus.

Kasat Reskrim Polres Mamasa, Iptu Dedi Yuloanto, menjelaskan Pelipus gantung diri di kebun kopi warga di dekat jembatan, diduga karena depresi.

Kerabat mengerumuni jenazah Pelipus, Kepala Desa Buangin, yang ditemukan gantung diri di kebun kopi milik warga, Senin (27/7/2020) pukul 10.00 Wita. (Istimewa/Tribun Timur)
"Di situlah ditemukan Pak Kades dalam keadaan tergantung," jelas Dedi.

Ini sejalan penjelasan Kepala Puskesmas Rentebulahan Timur, Endang Hartini, yang tak menemukan tanda-tanda kekerasan selain bekas jerat tali di leher Pelipus.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, artinya semuanya normal dan murni gantung diri," ujar Endang.

Dua bulan lalu, tepatnya 28 Mei, Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Buangin (APPMB) menyegel kantor Desa Buangin sebagai protes terhadap kinerja Pelipus.

Mereka menuding Pelipus tak transparan mengelola anggaran, di antaranya sejumlah kegiatan periode 2019 belum rampung, hingga gaji aparat desa belum dibayarkan.

Pihak Inspektorat Daerah merekomendasikan Pelipus untuk mengembalikan sejumlah kerugian negara karena perbuatannya itu.

Sumber lain menyebutkan, kasus tersebut sempat dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Mamasa namun hingga kini belum juga diproses.

Selipkan Surat di Lemari

Sepertinya Pelipus sudah mempersiapkan diri sebelum mengakhiri hidup dengan gantung diri, termasuk menulis surat wasiat.

Surat Pelipus itu ditemukan di dalam lemarinya oleh Gunawan, yang tak lain kerabatnya yang juga aparat Desa Buangin.

Secara umum isi surat itu mengandung pesan tak hanya untuk keluarga seperti istri dan dua anaknya, tapi juga untuk masyarakat desa.

Berikut isi surat lengkap Pelipus:

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved