Jumat, 3 Oktober 2025

Pria di Kalteng Nekat Curi Pakaian Wanita hingga Terkumpul Ribuan, Psikolog Sarankan Tidak Dipenjara

Pria di Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah bernama Setu curi ribuan pakaian wanita.

Editor: Ifa Nabila
istimewa
Petugas dari Polres Kobar didampingin aparatur desa memeriksa ribuan potong pakaian perempuan yang terdiri dari berbagai jenis, Rabu (22/7/2020). Ribuan potong pakaian tersebut adalah barang bukti kasus pencurian unik di Desa Natai Baru, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. (KOMPAS.com/Dok Pemdes Natai Baru) 

TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Setu nekat mencuri pakaian wanita hingga terkumpul ribuan di rumahnya.

Kasus ini terjadi di Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Ada dugaan Setu mengalami gangguan kejiwaan sehingga memenjarakannya bukan menjadi solusi.

Kepala Kepolisian Resor Kotawaringin Barat AKBP Dharma Ginting mengaku tak ingin gegabah menangani kasus ini.

Sebab, berdasarkan keterangan yang dikumpulkan anak buahnya, Dharma menilai ada keanehan perilaku pada Setu.

Sehingga, Dharma mengaku perlu berkoordinasi dengan sejumlah instansi dalam menyelesaikan kasus ini.

Baca: Meski Pakai Jimat, Pencuri di Surabaya Kepergok Bocah 7 Tahun Lalu Babak Belur Dihajar Warga

Baca: Fakta Ayah Murka sang Anak Dikatai Juling, Langsung Ambil Kayu Pukuli Ibu-ibu hingga Tewas

"Apakah diproses layaknya kriminal murni atau ada kemungkinan lain. Misalnya, pelaku mengalami masalah kejiwaan. Penanganannya akan berbeda. Tapi, tentu yang boleh berbicara tentang kejiwaan adalah pihak yang memiliki kompetensi di bidang ini," papar Dharma Ginting saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Terkait kemungkinan masalah kejiwaan pada terduga pelaku, ahli jiwa di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, dr Novera, SpKJ, angkat suara.

Novera sepakat penanganan kasus pada pelaku dengan gangguan kejiwaan semestinya tidak disamakan.

Terlebih jika pelaku sampai menjalani pidana badan.

"Kalau harus dikurung, secara psikologis tidak akan membantu. Tapi, untuk dapat memastikan apakah ada masalah kejiwaan pada pelaku, harus ada serangkaian pemeriksaan," terang Novera.

Novera mengaku belum bisa berkomentar banyak sebelum mengobservasi langsung yang bersangkutan. Karena itu dia berharap terduga pelaku bisa segera ditangkap.

Enggan Bawa ke Jalur Hukum

Kepala Desa Natai Baru Asmiarti yang ditemui di rumahnya Sabtu (25/7/2020) menyayangkan kasus ini akhirnya ditangani penegak hukum.

Menurut dia, ulah Setu mencuri pakaian perempuan sudah dianggap biasa oleh sebagian warganya.

Bahkan, tidak jarang hanya menjadi buah bibir di antara warga yang merasa pernah menjadi korban pencurian oleh Setu.

"Jadi, ya, seperti dianggap biasa saja oleh warga. Yang merasa kehilangan hari ini, besoknya cerita ke tetangganya yang sebelumnya pernah kehilangan. Sebatas itu saja," kata Asmiarti yang baru sekitar 8 bulan menjabat kepala desa.

Baca: Bunuh Istri dan Anak Pakai Tabung, Ayah 2 Kali Gagal Gantung Diri: Tali Putus, Minta Tolong Tetangga

Baca: Depresi karena Dipecat, Ayah Bunuh Istri dan Anak dengan Tabung Gas, Lalu Coba Bunuh Diri

Dia mengutarakan, pada masa kepemimpinan kepala desa sebelumnya, kasus pencurian oleh Setu sempat ditangani oleh aparat desa dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Asmiarti blak-blakan mengaku juga pernah kehilangan pakaian.

Jumlah bahkan dia perkirakan mencapai 10-an potong.

Namun, seperti sebagian besar korban sebelumnya, Asmiarti enggan meributkan atau sampai melapor ke polisi.

Dia mengaku tak sampai hati salah seorang warganya menjadi pesakitan hanya karena kasus yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Namun, tambah Asmiarti, untuk kasus terakhir yang memicu tindakan warga, Setu memang tidak bisa mengelak.

"Ada rekaman CCTV waktu dia mencuri pakaian salah satu warga yang kemudian melaporkan ke aparat saya," ucapnya.

Menyikapi laporan itu, Asmiarti lalu memerintahkan Sekretaris Desa Achmad Rodli untuk memanggil Setu.

Hanya saja, rencana hendak mengonfirmasi secara baik-baik berakhir dengan kaburnya Setu dan pembongkaran pondoknya oleh warga. (Kompas.com/Dewantara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Duga Pencuri Ribuan Pakaian Perempuan Punya Gangguan Kejiwaan"

 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved