Senin, 6 Oktober 2025

Kue Klepon Jajanan Tidak Islami? Ulama: Dalam Al-Qur'an Hanya Halal dan Haram

Ulama memberikan tanggapan terkait viralnya poster yang menyebut kue klepon tidak Islami.

Penulis: Inza Maliana
Twitter.com/@Irenecutemom
Ulama memberikan tanggapan terkait viralnya poster yang menyebut kue klepon tidak Islami. 

Lebih lanjut, foto kue klepon dalam poster tersebut dimiliki oleh Pinot Dita yang diunggah dalam situs flickr.com pada 16 September 2008 lalu.

viral kue klepon
Sebuah postingan soal kue klepon tidak islami menjadi sorotan di jagat maya Twitter hari ini. (Facebook/Indonesian Hoaxes)

Lantas bagaimana tanggapan ulama mengenai anggapan kue klepon tidak islami?

Sekretaris PCNU Solo sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk MHI, membeberkan menganai anggapan tersebut.

Menurut Gus Faruk, sapaan akrabnya, dalam agama tidak ada pelabelan Islami dalam sebuah makanan.

Yang ada hanyalah makanan halal dan haram.

Dalil tersebut pun tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Ma'idah ayat 88.

Wa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāhallażī antum bihī mu`minụn

Artinya:

"Makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."

Sekretaris PCNU Surakarta sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk, M.HI
Sekretaris PCNU Surakarta sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk, M.HI (Tribunnews/ISTIMEWA)

Selain itu, dalil soal makanan halal dan haram juga tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 168.

Yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn

Artinya:

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Oleh sebab itu, Gus Faruk menjelaskan, klaim soal kue klepon tidak Islami tidaklah benar.

"Selama ini dalilnya yang ada halal dan haram."

"Dalam Al-Qur'an itu hanya berbicara tentang halal dan haram terkait makanan, tidak ada syar'i dan tidak syar'i," tutur Gus Faruk kepada Tribunnews, Selasa (21/7/2020).

Adapun, Gus Faruk tidak membenarkan mengenai kurma yang dianggap jajanan Islami.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved