KRONOLOGI Pasien Covid-19 Kabur dari RS dan Ingin Pulang Naik Ojek, Khawatir Dapat Tagihan Mahal
Pasien itu dirawat di ruang isolasi yang merupakan bekas paviliun VIP di RSSA. Fasilitas itu membuat pasien mengkhawatirkan mahalnya tagihan.
Fasilitas itu membuat pasien mengkhawatirkan mahalnya tagihan yang akan diterima setelah perawatan.
"Tipe kamar dengan standar VIP, dengan fasilitas yang ada pasien merasa hal ini di luar kemampuannya jika nantinya akan ada tagihan atau billing dari RSSA," jelasnya.
Secara psikis, pasien tersebut juga mengkhawatirkan putra dan putrinya yang berada di rumah.
"Selain bayi yang saat ini masih dirawat di RSSA, karena (pasien) tidak bisa bertemu siapa-siapa di ruang isolasi," kata Kohar.
Tim dokter juga telah menyatakan pasien itu sembuh secara klinis.
Pasien itu juga direkomendasikan menjalani karantina mandiri pada Selasa (14/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Rekomendasi itu disepakati tim dokter.
Pasien akan menjalani karantina mandiri dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Malang.
RSSA juga telah menghubungi Dinas Kesehatan Malang untuk menjemput pasien.
Namun, pasien kabur sebelum tim dari Dinas Kesehatan datang.
"Pasien tidak sabar dan berusaha keluar dari ruang isolasi dengan mencuri-curi kesempatan dari pengawasan petugas."
"Pada saat yang sama perawat sedang ada di ruangan lain untuk merawat pasien," kata dia.
Petugas mengetahui pasien itu kabur dari kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di rumah sakit.
Petugas keamanan berusaha menghentikan pasien, tapi upaya itu tak maksimal.
Sebab, mereka tak memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengtikuti pasien," jelasnya.