Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Bule 'Mengungsi' dari Inggris ke Bali Gegara Covid-19: Merasa Betah Seperti di Rumah Sendiri

"Sudah hampir empat bulan sejak kami tiba dan kini kami merasa seperti di rumah sendiri," ungkap Dave

Gigih Prayitno
ILUSTRASI - Turis Jogging di Bukit Campuhan. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kedatangan pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia pada awal tahun sempat membuat sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang berlibur tidak bisa kembali ke negara asal mereka.

Bahkan, hingga kini masih ada wasatawan mancanegara yang menetap di Indonesia sejak pandemi Covid-19 itu mewabah di tanah air.

Baca: Persyaratan Baru Buat Traveler yang Ingin Liburan ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai

Dua bule itu bernama Corine dan Dave Pruden.

Melansir Kompas.com. mereka bersama putra kembar mereka menghabiskan waktu di Bali.

Pada 16 Maret lalu, keluarga asal Inggris ini mengambil penerbangan terakhir ke Denpasar untuk menghabiskan masa penguncian ( lockdown).

Saat itu, jumlah kasus virus corona di Inggris sudah melampaui kasus di China.

Karena ingin melindungi anak-anak mereka, saat itu "kabur" dari Inggris diambil sebagai sebuah solusi.

"Sudah hampir empat bulan sejak kami tiba dan kini kami merasa seperti di rumah sendiri," ungkap Dave melalui surat elektronik kepada Kompas.com.

Mereka sudah pernah berkunjung ke Indonesia sebelumnya, mulai dari Aceh hingga Ambon, sehingga berkunjung kembali ke negara ini bukanlah pilihan sulit.

Sejumlah lokasi di Bali telah mereka kunjungi.

Di beberapa pekan awal, mereka tinggal di Amed, kemudian pindah ke Ubud dan tinggal di sebuah rumah bambu.

Dave mengaku, keluarga mereka amat menikmati pengalaman berkeliling Bali.

Salah satu hari favorit mereka adalah saat mengeksplorasi Kintamani dan minum kopi di salah satu kedai kopi dengan pemandangan Gunung Batur.

Itu mengingatkan pasangan ini dengan espresso bar mereka di Budapest.

"Sangat luar biasa karena kami bisa minum kopi di tempat biji kopi itu tumbuh. Indonesia punya banyak kebun kopi yang hebat, dan sangat senang melihat sesuatu dinikmati secara lokal, alih-alih diekspor semuanya," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved