Minggu, 5 Oktober 2025

Hasil Tes Swab Keluar saat Disalatkan, Jenazah PDP yang Dibawa Pulang Keluarga Positif Corona

Jenazah pasien Rumah Sakit Daya, Makassar, Sulawesi Selatan, Chaidir yang dimakamkan di Pekuburan Sudiang dinyatakan positif corona.

Editor: Miftah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Di Surabaya, dilaporkan ada jenazah pasien Covid-19 yang sempat tertukar. 

TRIBUNNEWS.COM -- Jenazah pasien Rumah Sakit Daya, Makassar, Sulawesi Selatan, Chaidir yang dimakamkan di Pekuburan Sudiang, Kota Makassar, dinyatakan positif covid-19, Sabtu (27/6/2020).

Anak dan keluarga almarhum pun terpaksa harus menjalani isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus corona sesuai dengan arahan petugas Covid 19 Makassar.

"Saya tadi temani tim gugus meminta agar keluarga almarhum, anak untuk diisolasi mandiri, " ujar tetangga almarhum, Andi Hadi Ibrahim Baso sekaligus anggota DPRD Kota Makassar.

Andi Hadi menceritakan, mereka dan keluarga almarhum sebelumnya membawa jenazah Chaidir dari rumah sakit untuk dimakamkan di pekuburan umum.

Hal ini dikarenakan penyebab meninggalnya diduga karena penyakit yang diderita almarhum.

Politisi ini mengaku mengambil jenazah almarhum yang nota bene adalah gurunya sendiri sejak duduk dibangku sekolah atas sepengetahuan dari rumah sakit.

Bahkan disaksikan langsung pihak pengamanan dari Kepolisian dan TNI dan Wakil Direktur Rumah Sakit Daya.

Baca: Siapkan Mental, Chelsea Olivia Ketakutan Melahirkan Saat Pandemi Virus Corona

Baca: Seberapa Besar Risiko Terpapar Virus Corona saat Naik Pesawat? Ini Cara untuk Meminimalkan Penularan

"TIdak ada ambil paksa. karena saat itu ada ibu Wadir. Seandainya pada saat itu ada larangan bawa pulang kami tidak akan membawa jenazah, " Sebutnya.

"Begitu kami mau ambil muncullah pertanyaan dari kepolisian apa dasarnya supaya bisa laporkan ke komandan kami, "ujarnya.

Atas dasar itu, Andi Hadi Ibrahim Baso menjaminkan diri agar jenazah Ustad Chaidir dimakamkan sesuai penyelenggara jenazah secara umum. Bukan berdasarkan prosedur Covid-19.

"Saya tanda tangan sesuai amanah keluarga almarhum. Karena memang keluarganya tidak bersedia dimakamkan secara protokol covid19, " Sebutnya.

Apalagi kata dia, waktu itu belum ada hasil tes swab pun yang keluar dari rumah sakit menyatakan almarhum positif terpapar covid 19.

Hasil swab almarhum baru diketahui oleh keluarga saat jenazah sudah berada di Masjid untuk disalatkan.

"Maka saya menimbang dengan pertimbangan syariat Islam dan pertimbangan keamanan keluarga almarhum untuk segera menyelenggarakan proses pemusaran jenazah, dan Alhamdulillah pakaian APD kami diberikan dari Rumah Sakit Daya, " Sebutnya

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Hasil Swab Keluar Saat Disalatkan, Jenazah PDP yang Dibawa Pulang Keluarga Ternyata Positif Corona"

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved