Minggu, 5 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Menuju Pilkada Solo, Kabar Achmad Purnomo Mundur hingga Calon Pas Wakil Gibran

Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 termasuk Pilkada Solo sejatinya akan diselenggarakan pada Desember mendatang.

Kolase Tribunnews (Instagram.com/gibran_rakabuming dan Instagram.com/festival.laweyan)
Achmad Purnomo (Kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (Kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 termasuk Pilkada Solo sejatinya akan diselenggarakan pada Desember mendatang.

Hal itu dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia.

Menuju pesta demokrasi warga Solo, rekomendasi calon kader dari PDI Perjuangan masih dinanti.

Saat ini memang partai berlambang banteng moncong putih itu belum menentukan 'jagoannya' untuk maju dalam Pikada Solo, meski ada dua kader yang mendaftar yakni Achmad Purnomo wakil DPC PDIP Solo dan Gibran Rakabuming Raka yang mendaftar di DPD PDIP Jateng.

Bicara soal pesaing Gibran, tentu ada nama Achmad Purnomo yang hangat dibincangkan mundur dari Bakal Calon Wali Kota Solo lalu ditolak DPC PDIP Solo.

Namun kemudian siapa calon yang pas untuk menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo? 

Pemimpin Milenial

Heru Cahyono, pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan Solo memiliki pilihan yang menurutnya cocok menjadi Bacalon Wawali Kota Solo.

"Sebagai pengusaha, saya akan berikan dukungan kepada pengusaha muda, milenial," kata dia Minggu (14/6/2020).

Baca: Sebulan Penuh Gerakan Sosial Ramadan, Bacalon Wawali Kota Solo Ingin Terus Bantu Wong Cilik

"Sumonggo, masalah wakilnya bisa diambil dari emak-emak atau bapak-bapak."

Lanjutnya, sudah saatnya Kota Solo dipimpin oleh mereka yang muda dan milenial.

Ia menyebut, pemimpin itu kini harus cekatan, trengginas, enerjik, fresh, sigap dan cerdas."

"Mapan dalam usahanya. Kurang apa lagi? Siapa lagi kalau bukan Gibran Rakabuming Raka? Calon Wali Kota Surakarta," jelas dia.

"Sumonggo kalau masalah wakilnya, Mas Gibran lah yang lebih tahu," imbuhnya.

Dikaitkan dengan nama Diah Warih Anjari, yang ingin maju mendampingi Gibran menuju Pilkada Solo, Heru tak berucap banyak kata.

"Sumonggo saja, kita harus menghormati siapapun yang hendak maju mendampingi Mas Gibran. Kita kudu hormati hak hak siapa pun dalam berbangsa dan bernegara," jelas dia.

Dukungan Politikus Senior

Hasan Mulachela, politikus senior asal Solo mengaku salut kepada Diah Warih Anjari dengan segala kiprahnya saat ini.

Selain ramah dan sopan, Diah Warih dikenalnya sebagai sosok pekerja keras.

Bukan hanya itu saja, kegiatan sosialisasi keluar masuk kampung alias blusukan pun dilakukan perempuan asal Pasar Kliwon itu untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan di saat Pandemi Covid-19.

Itulah yang membuat Hasan Mulachela ingin mendukung Diah Warih Anjari jika disandingkan dengan Gibran Rakabuming maju Pilkada Solo.

"Intinya, bukan hanya salut saja dengan yang dilakukan Diah Warih Anjari, kami dukung keberaniannya maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Surakarta," papar dia.

Tunggu PDIP, Purnomo Mundur

Namun rekomendasi PDIP seakan ditelan dengan kabar mundurnya Achmad Purnomo dari Bakal Calon Wali Kota Solo.

Belum lama, orang yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo ini telah mengajukan surat permohonan mundur sebagai Bacawali kepada DPC PDI Perjuangan Kota Solo.

"Saya tidak bersedia kalau maju lewat partai lain," kata Purnomo, Jumat (29/5/2020) dikutip dari TribunSolo.com.

"Saya hanya maju melalui PDI Perjuangan," tegasnya.

Purnomo menjelaskan, langkahnya mundur dari percaturan Pilkada Solo lantaran tak ingin melakukan proses pencalonan di tengah masa pandemi Corona.

Ditambah lagi, pemerintah, DPR, dan KPU RI telah mengetok tanggal pelaksaan Pilkada Serentak 2020, yakni 9 Desember 2020.

"Saya mau mundur ini bukan karena alasan politis, tapi karena alasan hati yang tidak sampai," jelas dia.

"Semata-mata tidak ada alasan lain, jadi tidak mungkin ke arah pindah partai lain," imbuhya.

(Kiri) dan (Kanan)
(Kiri) dan (Kanan) (Kolase Tribunnews (Instagram.com/gibran_rakabuming dan Instagram.com/festival.laweyan))

Meskipun begitu, surat pengundurannya itu ternyata ditolak oleh DPC PDIP Solo.

Alasan kader PDI Perjuangan (PDIP) Solo menolak surat pengunduran Achmad Purnomo dalam Pilkada 2020 karena ada beberapa hal.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, kader membertimbangkan banyak hal mengapa menolak pengunduran diri Achmad Purnomo yang selama beberapa bulan ini menunggu rekomendasi.

Satu dari sekian alasan di antaranya karena slogan internal partai yaitu '5 Mantap'.

Rudy menjelaskan jika slogan '5 Mantap' berkait dengan harapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin menjadikan partai berlambang banteng menjadi partai pelopor.

"Mantap ideologi, mantap kader, mantap organisasi, mantap sumber daya manusia, dan mantap program," kata Rudy kepada TribunSolo.com, pada Selasa (9/6/2020).

(Tribunnews.com/ Chrysnha)(TribunSolo.com/ Adi Surya, Ryantono Puji)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved