Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Syarat Naik Kereta Biayanya Lebih Mahal Dari Harga Tiketnya, Ongkos Rapid Tes Dikeluhkan

Warga berharap pemeriksaan cepat skrining Covid-19 (rapid test) secara mandiri berbiaya murah dan terjangkau.

Editor: Hendra Gunawan
Sri Wahyunik/Surya
Calon penumpang kereta api menjalani pemeriksaan suhu tubuh. 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -- Hingga kini masyarakat yang ingin bepergian masih mesti berpikir berkali-kali karena syaratnya yang cukup berat dan mahal.

Warga berharap pemeriksaan cepat skrining Covid-19 (rapid test) secara mandiri berbiaya murah dan terjangkau.

Apalagi jika hasil pemeriksaan dengan hasil non reaktif itu nantinya digunakan untuk beberapa persyaratan, seperti persyaratan bepergian naik transportasi umum seperti naik kereta api.

Seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Puji Rahayu mengatakan tidak mempersoalkan persyaratan disertakannya hasil pemeriksaan rapid.

"Karena itu juga untuk mengetahui kondisi kesehatan kita. Tetapi kalau bisa terjangkau-lah kalau harus berbayar karena melakukan secara mandiri," ujar Puji ketika ditemui Surya di Stasiun Jember, Jumat (12/6/2020).

Dia hendak bepergian ke Yogyakarta naik KA Sritanjung. Dia dan ibunya mengantongi hasil pemeriksaan rapid test, yakni non reaktif.

 

Baca: Kebijakan Pelarangan Mudik Dinilai Efektif Hindari Penularan Covid-19 ke Desa

Baca: LSI Denny JA: Publik Kini Lebih Cemaskan Kondisi Ekonomi Ketimbang Terpapar Covid-19

Pemeriksaan itu merupakan satu dari sejumlah syarat yang diwajibkan oleh PT KAI bagi calon penumpang KA di masa pandemi Corona ini.

Puji mengeluarkan uang Rp 285.000 untuk biaya tes rapid satu orang.

Karena dia melakukan pemeriksaan untuk dua orang, jadi harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 570.000.

Puji menyarankan patokan biaya di kisaran tidak lebih dari Rp 100.000 ketika Surya bertanya berapa idealnya biaya tes rapid secara mandiri.

"Jangan lebih dari Rp 100.000-lah. Kalau maksimal Rp 100.000 masih terjangkau, jangan lebih dari itu. Itu menurut saya," ujarnya.

Untuk ongkos perjalanan naik KA kali ini, kata Puji, lebih murah dibandingkan biaya tes rapid.

"Biaya tes rapidnya lebih mahal daripada ongkos naik keretanya.

Untuk perjalanan sekarang, total yang saya keluarga lebih dari Rp 1 juta untuk tiket dan rapid," imbuhnya.

Sementara itu, seorang warga Kecamatan Balung, Jember, Sofiya akhirnya memilih naik mobil travel untuk bepergian ke Malang.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved