Jumat, 3 Oktober 2025

Deni Sagara Ingin Para Kades di Tasikmalaya Bisa Berbahasa Inggris

Menurut Deni, hal itu penting untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat

TRIBUN JABAR/ZELPHI
ILUSTRASI WISATA DI DAERAH - Pemilik perahu berusaha merapat ke tempat menambatkan perahunya di Situ Ciburuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (28/05/2020). Pada masa libur Hari Raya kali ini, mereka sedikit menerima pengunjung untuk menyewa perahunya berkeliling danau buatan tersebut. TRIBUN JABAR/ZELPHI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang majunya sektor pariwisata di desa salah satu penyebabnya adalah minimnya sumber daya manusia (SDM).

Untuk mengembangkan pariwisata di desa, peningkatan SDM perlu dilakukan, salah satunya menguasai bahasa asing atau bahasa Inggris. 

Baca: Mendes PDTT Persilakan Antardesa Saling Investasi Lewat BUMDes

Wabup terpilih Kabupaten Tasikmalaya yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Amanat Institute mengungkapkan keinginannya untuk mendorong para Kades di Kabupaten Tasikmalaya agar bisa berbahasa Inggris.

Menurut Deni, hal itu penting untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Bayangkan jika para kades di Kabupaten Tasikmalaya mengerti dan bisa berbahasa Inggris, banyak kesempatan akan terbuka lebar. Kerjasama-kerjasama, promosi pariwisata ke tingkat global, dan lainnya. Bahasa Inggris itu kunci untuk membuka wawasan dan mindset global." Ujarnya saat dijumpai di kantor Amanat Institute di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Deni berkesempatan berbicara dengan Khalid Bouden, arsitek kenamaan asal Melbourne, Australia, yang dikenal melalui salah satu karya monumentalnya membangun Islamic Museum of Australia.

Melalui sambungan video call, Deni mengungkapkan keinginannya untuk membangun Tasikmalaya. Salah satunya melalui peningkatan kapasitas para kadesnya.

Menurut Khalid, ide Deni merupakan terobosan yang sebenarnya sederhana namun sangat penting.

"Dari sana kesempatan-kesempatan dan kerjasama internasional akan terbuka. Bukan hanya pariwisata, tetapi juga bisnis dan pengembangan sumber daya manusia. Tasikmalaya akan menjadi sebuah kampung global (a global village)." Ujarnya mengapresiasi ide Deni.

Dalam penutup diskusi, Deni mengundang Khalid untuk datang ke Tasikmalaya. Undangan itu pun disambut antusias, Khalid berharap bisa berkolaborasi dengan masyarakat Tasikmalaya.

Terlebih saat Deni mengatakan bahwa Tasikmalaya punya potensi untuk memadukan pariwisata dan spiritualitas warganya.

Baca: Mendes Minta Desa Wisata Antisipasi Adanya Lonjakan Wisatawan di Tengah Pandemi Covid-19

"Tourism and spiritualism will be something amazing." kata Khalid.

Kepada awak media, Deni mengungkapkan bahwa ini merupakan salah satu bukti konkret bahwa bahasa membuka pergaulan, pergaulan membuka jaringan, dan jaringan kembuka kesempatan serta mempercepat kemajuan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved