Sabtu, 4 Oktober 2025

Remaja Ini Miliki Jam Terbang Tinggi Dalam Hal Jambret, Terkini Sebabkan Driver Ojol Tewas

Setelah menyebabkan seorang cewek driver ojek online (ojol) meninggal karena terseret motor saat dijambret

Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Zainal Arifin (19), jambret yang tewaskan cewek driver ojol Surabaya akhirnya tertangkap. 

Ia pun mengaku telah menjambret di empat TKP sebelumnya, diantaranya satu TKP Darmo Harapan yang mengakibatkan korban bernama DAW meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit.

"Awalnya tidak mengakui. Butuh waktu dua hari kami lakukan pengembangan.

Lalu saat kami dapatkan petunjuk dan alat bukti, tersangka mengaku kalau yang korban sempat terjatuh dan meninggal itu gara-gara aksinya," tambah Hadi.

Saat beraksi di Jalan Darmo Harapan, Zainal tak mengenakan motor Satria hitam sebagai sarana.

Tersangka menggunakan motor Vario putih yang kini tengah dalam pencarian polisi.

"Motor Vario itu hasil penggelapan, saat ini masih dalam pencarian kami karena dititipkan ke temannya yang juga kabur," tandas Hadi.

3. Korban positif covid-19

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS memastikan driver ojek online (Ojol) wanita berinisial DAW yang menjadi korban jambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam, positif Covid-19.

Joni menjelaskan, pasien tersebut awalnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.

Kondisi Sepeda Motor Driver Ojol Wanita Daru Ardya Setelah menjadi
Kondisi Sepeda Motor Driver Ojol Wanita Daru Ardya Setelah menjadi korban penjambretan di Surabaya, Minggu (7/6/2020) malam (Istimewa)

"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan ketat yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif," kata Joni, Selasa (9/6/2020) kemarin.

Setelah itu, pasien tersebut dilakukan CT scan atau foto torax, hasilnya ada infeksi paru-paru yang dikenal sebagai Ground-glass opacities (GGO).

"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni.

Setelah itu pasien tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien beresiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga diputuskan untuk dilakukan tes swab.

"Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapidnya test negatif, ada GGO, ada panas dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya.

Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang, red).
Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kami di RSUD dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," papar Joni.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved