Selasa, 30 September 2025

Pengantin Wanita yang Ternyata Pria di NTB Ungkap Motif Pernikahannya: Korban Ancam Mau Bunuh Diri

Motif pengantin wanita yang ternyata pria di NTB karena si pengantin pria Muh mengancam akan bunuh diri jika tidak kawin bersama dirinya.

Editor: Adi Suhendi
(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)
Terduga pelaku Mit (25) pengantin perempuan yang belakangan diketahui seorang laki-laki saat diperiksa Reskrimum Polres Lombok Barat (KOMPAS.COM/IDHAM KHALID) 

Akhirnya keduanya melangsungkan pernikahan Selasa (2/6/2020) dengan disaksikan tokoh masyarakat.

"Perkawinan tersebut sah secara agama," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Lombok Barat Iptu Ketut Sandiarsa, Minggu (7/6/2020).

Setelah pesta resepsi usai, seperti pengantin baru pada umumnya keduanya menjalani malam pertama.

Saat malam pertama, MU pun mengajak pasangannya untuk melakukan hubungan intim.

Namun, MIT menolaknya.

Baca: Buat Heboh, Pengantin di NTB Mengaku Wanita Ternyata Laki-laki, Awalnya Hanya Kenal Lewat Medsos

Adanya penolakan dari MIT, membuat MU curiga.

Kecurigaan MU semakin bertambah saat di malam berikutnya, MI tiba-tiba mengajak cerai kemudian kabur dari rumahnya.

"Saat malam pertama, korban (MU) minta untuk melakukan hubungan, tetapi ditolak pelaku (MIT)," kata Sandiarsa.

Dengan rasa penasaran, MU akhirnya melacak asal usul MI. 

Akhirnya, pria malang itu mendapat informasi dari kepala rukun tetangga setempat jika istrinya seorang laki-laki.

Menurut Sandiarsa, MIT diketahui merupakan warga Pejeruk, Ampenan, Mataram.

Merasa tertipu, MU pun mendatangi kantor polisi dan membuat laporan.

Baca: Kisah Muh, Pria asal NTB yang Istrinya Ternyata Laki-laki, Curiga saat Malam Pertama Pernikahan

Mendapat laporan tersebut, kepolisian pun bergerak cepat dengan melacak keberadaan MIT.

Kepolisian pun akhirnya menangkap MIT karena diduga melakukan penipuan dan mencemarkan nama baik MU.

Selain itu, MU pun merasa dirugikan karena harus mengeluarkan uang untuk biaya mahar sebesar Rp 20 juta saat mempersunting MIT.

"Atas hal tersebut korban merasa kaget, merasa ditipu, dan nama baik keluarga korban serta Desa Gelogor tercemar," kata Kasatreskrim Polres Lombok Barat AKP Dhafid Shiddiq, Senin (8/6/2020) dilansir dari kompas.com.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved