Virus Corona
Petugas Covid-19 Bonyok Dikeroyok Sejumlah Pemuda yang Ogah Diingatkan soal Protokol Kesehatan
Dia dikeroyok sejumlah pemuda yang tak mau menjalani protokol kesehatan saat akan bersilaturahmi dengan saudaranya
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Pandemi virus corona atau Covid-19 masih melanda Indonesia dan sejumlah negara di dunia.
Oleh karena itu, pemerintah selalu mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan demi menghindari penularan virus corona.
Baca: Membela Diri Dipukuli Orang, 2 Polisi di Aceh Ini Malah Disanksi Disiplin, Ini Duduk Perkaranya
Protokol kesehatan tersebut di antaranya mengenakan masker, rajin cuci tangan hingga jaga jarak fisik atau physical distancing.
Namun masih saja ada warga yang bandel.
Bahkan, warga ada yang tak terima ketika diingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan.
Seperti nasib yang dialami petugas Covid-19 di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
Dia dikeroyok sejumlah pemuda yang tak mau menjalani protokol kesehatan saat akan bersilaturahmi dengan saudaranya.
Lokasi pengeroyakan tersebut di perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Banjarnegara yang masuk di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
"Betul mas, pengeroyok tersebut terjadi di Desa Kaliboja, pada hari Minggu (24/5/2020) sekitar pukul 14.45 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Poniman saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (25/5/2020).
"Petugas jaga pos Covid-19 desa tersebut dikeroyok sekelompok pemuda Desa Tanggeran, Kecamatan Paninggaran," tambahnya.
Menurut AKP Poniman, untuk kronologinya sekelompok pemuda tersebut rencananya akan bersilahturahmi ke tempat saudara yang ada di Desa Kaliboja.
Kemudian, pada saat akan masuk Desa Kaliboja di depan posko Covid-19 dihentikan oleh petugas posko Covid-19 yang bernama Sarwo.
Lalu, petugas menyuruh sekelompok pemuda tersebut untuk turun dari kendaraan karena akan dilakukan pemeriksaan penyemprotan di kendaraan yang dibawa.
Mendengar penjelasan petugas, rombongan tidak menerima penjelasan dan memaksa masuk tanpa melalui protokol Covid-19 dan akhirnya terjadi adu mulut.