Senin, 6 Oktober 2025

Penembakan di Papua

Penyerangan Pos Polisi di Paniai Dilakukan Dalam Situasi Gelap

Kapolda dan Pangdam juga langsung ke Nabire guna melihat kondisi langsung Briptu Kritian Paliling yang dirawat di RSUD Nabire.

Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat menjenguk polisi korban penyerangan di Paniai, Papua 

”Permasalahan-permasalahn yang nanti dikaitkan dengan situasi kemudian dikaitkan dengan para pelaku dan juga para anggota yang melaksanakan tugas, nanti akan dilakukan investigasi oleh kepolisian.

Kita menunggu saja hasilnya siapa pelakunya. Kalau yang melakukan kelompok yang berseberangan, atau saya biasa sebutkan saudara saudara kita yang beda pendapat, bisa aaja masyarakat juga kena.

Tetapi dia tidak menggangu masyarakat, hanya rekan kita yang bertugas disitu,”kata Pangdam.

Kapolda dan Pangdam juga langsung ke Nabire guna melihat kondisi langsung Briptu Kritian Paliling yang dirawat di RSUD Nabire.

Dalam kunjungannya di RSUD Nabire kapolda Papua menyampaikan, hari ini saya bersama bapak Pangdam, Bupati Paniai serta beberapa perwira Polda dan Kodam XVII/Cenderawasih, baik Kapolres Paniai dan Kapolres Nabire datang untuk sekaligus menjenguk anggota kita saudara Cristian paliling yang kemarin mengalami kekerasan dari sekelompok masyarakat di Ndeotadi 99.

“Kami datang ke RSUD nabire hanya mau melihat keadaan sudara Kristian Paliling dan syukur dari keterangan dokter yang menanganinya mewakili direktur rumah sakit bahwa keadaanya cukup normal.

Kami lihat tadi masih ada pendarahan-pendarahan tapi keterangan para dokter sudah bisa ditangani.

Mudah mudahan kita berharap segera bisa sembuh dan boleh pulih seperti sedia kala,”ujar Kapolda.

Kapolda menyatakan keprihatinanannya atas luka yang dialami Briptu Christian Paliling, karena ada 4-5 titik yang cukup parah seperti leher, punggung, belakang kepala.

“Nampaknya penganiayaannya serius sekali, itulah yang menjadi pertanyaan kami padahal hubungan antara pelaku dengan anggota-anggota dipos yang jaraknya hanya sebelah rumah, baik, tapi kenapa bisa jadi tindak penganiayaan seperti itu, apakah ada persoalan personal atau persoalan perseorangan antara pribadi mereka, tapi kami yakin tidak,”ungkap Kapolda.

Penyelidika atau penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan dan perampasan senjata api akan terus dilakukan.

”Sebentar kami dengan Bupati Nabire, Paniai dan Deiyai akan bicara, bagaimana persoalan ini bisa segera diselesaikan dengan baik, dalam arti kami memerlukan agar senjata yang dirampas itu bisa dikembalikan atau pelaku bisa menyerahkan diri,”ucap Kapolda.

Tentu itu adalah upaya yang terus lakukan, karena beum mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

“Korban belum bisa kita ambil keterangan karena belum stabil untuk berbicara memberikan alur tentang kejadian latarbelakang dan lain sebagainya,”ucap Kapolda.

Diharapkan para tokoh-tokoh saudara-saudara keluarga besar di kabupaten Paniai membantu pengembalian senjata itu.

“Kami juga akan mengevaluasi posisi keadaan anggota di pos itu, mungkin jumlahnya kita perbanyak dan kita perlengkapi atau tidak, dari warga masyarakat sudah menyampaikan keinginan dan harapan mereka dan sudah kami tampung,”tegas Kapolda. (Kontributor Tribunenws/Banjir Ambarita)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved