Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Buntut Warga Buka Plastik Jenazah Corona dan Gelar Tahlilan: 15 Orang Positif, 1 RW Isolasi Mandiri

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menyampaikan, terjadi penambahan klaster baru virus corona di Sidoarjo.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menyampaikan, terjadi penambahan klaster baru virus corona di Sidoarjo.

Hal tersebut buntut dari keluarga korban virus corona yang bersikeras membawa jenazah ke rumah sebelum dimakamkan.

Jenazah pasien positif corona itu juga dimandikan di rumah duka.

Plastik yang membungkus jenazah corona itu pun dibuka langsung oleh warga.

Sumardji menjelaskan, tak seharusnya warga berkerumun di rumah korban virus corona.

Warga di RW tersebut juga sempat mengadakan tahlilan di rumah pasien corona yang meninggal.

"Ini kami sebut dengan klaster baru. Seharusnya masyarakat saat ada yang meninggal, jangan ada yang berkerumun."

"Yang terjadi di RW ini masyarakat mengadakan tahlilan kepada dua orang yang meninggal," ujarnya, dikutip dari YouTube tvOne News, Senin (18/5/2020).

Baca: Ajak Berdamai dengan Corona, Ganjar: Masyarakat Butuh Literasi Cukup Tentang Covid-19

Baca: Pastikan Tak Bawa Virus Corona, Roy Kiyoshi Diisolasi Sebelum Rehabilitasi di RSKO Cibubur

Baca: Pemerintah Jepang akan Subsidi Rumah Sakit yang Kekurangan Pasien Akibat Pandemi Corona

Awalnya, ada lima warga yang reaktif dari hasil rapid test, kemudian mereka menjalani tes swab.

Setelah itu, 100 warga juga menjalani rapid test, dan jumlah warga yang positif dari hasil tes swab menjadi 15 orang.

"Setelah diadakan rapid test pada lima orang itu reaktif, lalu diswab hasilnya positif."

"Lalu diadakan rapid test pada 100 orang di RW ini. Ternyata bertambah yang reaktif."

"Setelah diswab kembali, sehingga 15 positif, 16 PDP, dan yang 2 meninggal dunia," terang Sumardji.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19. (Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews)

Sebanyak 44 warga juga dinyatakan reaktif dari hasil rapid test corona.

"Langkah yang langsung kami lakukan, kami rapid test semua warga yang belum melakukan rapid test."

"Dari 248, 44 itu reaktif. Besok pagi (Selasa) akan kami lakukan swab," lanjutnya.

Sehingga, satu RW di Sidoarjo ini harus diisolasi agar tidak terjadi penyebaran yang lebih luas.

Baca: Trump Sebut Hydroxychloroquine Ampuh Tangkal Corona, Media AS Mereaksi Sebaliknya

Baca: Update Corona Global Selasa 19 Mei 2020: Total Infeksi 4,89 Juta, India Laporkan 811 Kasus Baru

Baca: Tes Masuk di Politeknik Negeri Tahun Ini Ditiadakan Karena Pandemi Corona

Warga yang dinyatakan reaktif dilarang keluar rumah, sembari menunggu hasil tes swab.

"Kami lakukan isolasi mandiri pada satu RW ini. Mereka yang dinyatakan reaktif, tidak ada yang boleh keluar rumah."

"Kecuali yang dinyatakan negatif, boleh keluar dengan tujuan yang jelas, dan menunjukkan surat keterangan dari RT/RW," jelasnya.

Waktu Kejadian

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin menyebut, pihaknya terlambat menerima informasi soal warga yang membuka plastik jenazah corona itu.

Warga juga tidak menggunakan prosedur Covid-19 saat memakamkan jenazah.

"Kejadiannya sudah dua pekan yang lalu," ungkapnya, Minggu (17/5/2020).

Dirinya sudah meminta petugas medis untuk melakukan tracing dan membatasi akses keluar masuk desa tersebut.

"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melakukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," jelasnya.

Suasana penjagaan di kampung yang menjadi kluster baru penyebaran covid-19. Kampung Kecamatan Waru, Sidoarjo ini dijaga ketat relawan dan petugas keamanan. Seperti lockdown lokal
Suasana penjagaan di kampung yang menjadi kluster baru penyebaran covid-19. Kampung Kecamatan Waru, Sidoarjo ini dijaga ketat relawan dan petugas keamanan. Seperti lockdown lokal (M Taufik/Surya)

Ada 2 Korban Corona

Dikutip dari Suryamalang.com, Senin, pasien corona yang meninggal itu awalnya tidak menunjukkan gejala.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, korban dimakamkan seperti biasa lalu digelar tahlilan.

“Tidak ada gejala dan tidak ada tanda. Sehingga dimakamkan seperti biasa. Dan sempat digelar tahlilan di rumahnya,” ujar Syaf.

Setelah itu, ada satu warga lain juga meninggal dunia.

Warga ini juga tidak menunjukkan gejala dan tidak ada keluhan apa-apa.

Baca: Wakil Presiden & Menteri Pertahan Sudan Selatan Positif Corona, Tertular Anggota Satgas Covid-19

Baca: Perawat RS Royal Surabaya Gugur Positif Corona, Gubernur Khofifah Berduka, Sebut Pahlawan Kesehatan

Baca: Fakta-Fakta Kritisnya Ayah Khabib Nurmagomedov: Positif Corona, 20 Anggota Keluarga di ICU

Kemudian ada sejumlah warga lain yang juga terpapar dan dinyatakan positif Covid-19.

Jalur dari berbagai arah menuju kampung itu akhirnya ditutup total.

Tentang kebutuhan warga, sejauh ini dicukupi oleh pemerintah.

Setiap waktunya makan sahur dan buka puasa, mereka dikirimi makanan.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal) (Suryamalang.com/Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved