Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Bidan Positif Covid-19, Puskesmas di Denpasar Tutup 14 Hari Hingga 50 Orang Dites Corona

Penutupan tersebut setelah adanya informasi seorang bidan dinyatakan positif virus corona atau Covid-19

Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI - Petugas medis dari Puskesmas Babakan dengan alat pelindung diri (APD) memberikan imunisasi kepada seorang balita di Posbindu Cempaka 2 Babakan, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/5/2020). Pelayanan imuniasi tersebut untuk menjaga kesehatan anak walaupun di masa pandemi virus corona (Covid-19), dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahaan penularan Covid-19 saat memberikan pelayanan. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Layanan rawat inap dan UGD di Puskesmas 4 Denpasar Selatan harus ditutup selama 14 hari atau dua pekan.

Penutupan tersebut setelah adanya informasi seorang bidan dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Baca: Sudah Diperingatkan Tapi Melawan, Bandit Motor Ditembak Mati Polisi

Akibatnya, sebanyak 50 orang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pegawai yang melakukan kontak erat dengan bidan tersebut juga langsung dikarantina dan menjalani uji swab.

Namun, hasilnya mereka semua negatif.

Sementara, staf lainnya yang tak melakukan kontak erat juga mendapat rapid test dengan hasil nonreaktif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai mengatakan, bidan tersebut tinggal di Tabanan dan bertugas di ruang layanan rawat inap Puskesmas 4 Densel yang berada di kawasan Pedungan, Denpasar.

"Ruang inapnya ditutup 14 hari, karena yang bersangkutan bertugas di ruang tersebut," ucap Dewa Rai, Minggu (17/5/2020).

"Jadi di ruang itu sementara tidak menerima pasien rawat inap karena petugas medisnya juga sedang diisolasi. Rawat jalannya masih buka tapi mengurangi kunjungan," kata Dewa Rai.

Sampai saat ini belum diketahui pasti bagaimana bidan tersebut bisa tertular dan positif Covid-19.

Karena ini tim surveillance melakukan pelacakan kontak dengan semua dokter maupun tenaga medis lainnya atau yang bekerja di puskesmas setempat.

Bahkan sejumlah pasien terakhir yang persalinannya ditangani bidan tersebut menujukkan hasil uji swab negatif.

"Kami sudah lakukan tes swab terhadap 50 orang yang diduga kuat pernah kontak dengan dengan bidan tersebut. Hasil swab tes pertama hasilnya negatif," ucapnya.

"Termasuk sejumlah pasien yang pernah dirawat dan dibantu persalinannya oleh bidan bersangkutan juga telah dilakukan tes swab, hasilnya pun negatif Covid-19," katanya.

Dewa Rai mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, bidan ini setiap hari pergi pulang dari Tabanan ke Denpasar.

Bidan tersebut diketahui positif corona pada Senin (11/5). Gugus Tugas Covid-19 Denpasar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tabanan agar dilakukan tracing kepada pihak keluarganya.

"Untuk kasus bidan ini entah di mana tertular. Kami cek orang-orang di puskesmas kami sudah uji swab hasilnya negatif. Yang pernah ditolong persalinan oleh bidan tersebut juga swab negatif," ujarnya.

"Berarti kami duga bukan dari Puskesmas tempat kerja bidan bersangkutan penularannya. Apa dari tempat tinggalnya tertular, atau pernah kontak dengan orang lain, ini yang perlu ditelusuri lebih lanjut," sambung dia.

Ia mengatakan, saat ini bidan tersebut telah diisolasi di Bapelkesmas Provinsi Bali.

Gejala yang terlihat dari bidan tersebut yakni gejala ringan.

Sementara itu untuk puluhan tenaga medis dan pegawai di Puskesmas 4 Densel telah dilakukan karantina di rumah singgah yang disediakan Pemerintah Kota Denpasar.

Baca: Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka Kasus Eksploitasi ABK WNI di Kapal Ikan Long Xing 629

Selama isolasi, tenaga medis ini akan kembali dilakukan uji swab kedua.

"Selama 10 hari ini akan dilakukan tes swab kembali karena memasuki masa inkubasi," katanya.

Kekurangan Tenaga

ILUSTRASI - Petugas medis usai melayani warga yang melakukan rapid test di Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (14/5/2020). Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran berupa dana siap pakai untuk insentif bagi tenaga kesehatan sebesar Rp 5,2 triliun dalam rangka penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI - Petugas medis usai melayani warga yang melakukan rapid test di Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (14/5/2020). Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran berupa dana siap pakai untuk insentif bagi tenaga kesehatan sebesar Rp 5,2 triliun dalam rangka penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Kepala UPTD Puskesmas 4 Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan, Made Saraswati Rahayu mengatakan, jumlah staf di puskesmas tersebut baik tenaga medis, non medis, hingga petugas kebersihan sebanyak 93 orang.

Dikarenakan 50 orang harus dikarantina, pihaknya hanya memiliki satu dokter dan dua perawat.

Untuk mengurangi kekurangan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Denpasar memperbantukan dua dokter analis dan dua perawat.

"Kami juga ada tiga dokter umum, tiga perawat dan tiga analis, sehingga cukup untuk melayani layanan pagi," katanya.

Puskesmas 4 Densel kini hanya membuka layanan pagi. Made Saraswati menjelaskan, untuk hari Senin hingga Kamis buka sampai pukul 11.00 Wita, sedangkan Jumat dan Sabtu buka sampai pukul 10.00 Wita.

"Ini sesuai surat edaran dari Kepala Dinas Kesehatan, kami diperbolehkan memperpendek jam pelayanan sehingga rawat inap dan UGD sementara ditutup. Kalau tidak ada masyarakat yang datang, kami pulangkan lebih awal agar tak terpapar, yang penting kami bisa melayani masyarakat," katanya. 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Satu Bidan di Puskesmas 4 Densel Positif Corona, 50 Tenaga Medis dan Pegawai Dikarantina

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved