Selasa, 7 Oktober 2025

Dipicu Ponsel Tak Kunjung Menyala, Pria di Trenggalek Murka Aniaya Anak Kandung Dengan Balok Kayu

Seorang pria Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tega menganiaya anak kandungnya dengan menggunakan balok kayu.

Editor: Adi Suhendi
aflahul abidin/suryamalang.com
JP, bapak yang aniaya anak kandungnya di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur saat rilis, Rabu (13/5/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Seorang pria Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tega menganiaya anak kandungnya dengan menggunakan balok kayu.

Penganiayaan yang dilakukan JP (46) bermula saat dirinya mengecas ponselnya.

Namun, ternyata ponselnya tersebut tak kunjung menyala hingga akhirnya ia membangunkan anakna yang masih duduk di bangku kelas VI sekolah dasar.

"Telepon saya dicas tidak mau menyala. Saya bangunin anak saya. (Karena tidak digubris), saya mengamuk. Emosilah," kata JP, saat rlis di Mapolres Trenggalek, Rabu (13/5/2020).

Baca: Kalahkan Bandara Suvarnabhumi, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Terbaik Kedua di Asia Tenggara

Kejadian tersebut berlangsung menjelang subuh akhir Mei lalu.
Berdasarkan keterangan polisi, JP memukul anaknya yang kembali tidur dengan tangan kosong beberapa kali.

Tak puas, ia mengambil balok kayu dan mengayunkan ke kepala dan tubuh korban berkali-kali.

Sempat menangkis, korban tak berdaya.

Darah bercecer di sprei dan bantal.

Baca: Kronologi Penangkapan 4 Orang Pembawa Uang Palsu, Pelaku Awalnya Cari Paranormal Pengubah Uang

Hasil visum menunjukkan, penganiayaan itu menyebabkan luka robek 4 cm di kepala kiri dan 5 cm di kepala belakang.

Korban juga mengalami patah tulang pergelangan lengan kiri.

Juga bengkak di sisi lengan bawah kiri.

"(Saya) menyesal. ini baru pertama kali. Sangat menyesal," ujar JP.

Baca: Kisah Samsu Bangunkan Warga Untuk Mengungsi Hingga Tewas Tertimbun Longsor di Leuwisadeng Bogor

Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Bima Sakti menjelaskan, tersangka memang dikenal susah mengontrol emosi.

"Dari hasil penyelidikan, tersangka sering marah, emosi kurang stabil. Tapi kasus kekerasan dalam rumah tangga baru kali ini," ucapnya.

Aksi kekerasan itu bisa berjalan begitu saja sebab JP dan anaknya hanya tinggal berdua di rumah.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved